Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengakui perbankan masih lambat menyalurkan kredit, karena permintaan kredit tidak besar di tengah perlambatan ekonomi. Alhasil, bank memilih untuk memarkir dana mereka di BI sebagai cadangan untuk menghadapi permintaan kredit di semester II-2016.
“Namun, kami meyakini pada semester II akan lebih baik dan penyaluran kredit single digit akan menjadi double digit,” kata Agus Martowardjojo, Gubernur BI, Rabu (25/5). BI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,95% per April 2016 atau turun 75 bps dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,70%.
Bank Sentral memprediksi pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 10%-13%. Nah, untuk mendorong permintaan kredit, BI akan mengeluarkan aturan makroprudensial seperti pelonggaran loan to value (LTV) dan penghapusan larangan inden untuk kredit perumahan kedua, serta rencana menaikan batas batas rasio loan to funding ratio (LFR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News