Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%, dan diprediksi masih akan ada penurunan lanjutan. Hal ini menjadi angin segar bagi investasi di sejumlah Dana Pensiun.
Perusahaan Dana Pensiun BCA (DPBCA) mengatakan bahwa salah satu investasi utama dana pensiun adalah obligasi, terutama obligasi pemerintah dan korporasi. Alhasil, penurunan suku bunga ini sangat berdampak positif pada investasi obligasi.
Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno menerangkan, ketika suku bunga turun maka harga obligasi akan meningkat, yang berarti yield obligasi baru menjadi lebih rendah. Namun, bagi dana pensiun yang sudah memiliki portofolio obligasi dengan suku bunga tetap, nilai pasarnya akan naik, memberikan potensi capital gain.
Selain itu, Budi menuturkan penurunan suku bunga juga sering kali mendukung pasar saham, karena emiten dapat meminjam dengan biaya yang lebih rendah untuk pertumbuhan dan ekspansi.
“Hal ini bisa meningkatkan nilai portofolio saham yang dimiliki dana pensiun BCA,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Baca Juga: OJK Akan Perketat Pencairan Dana Pensiun, Begini Manfaatnya Kata Dapen BCA
Budi juga mengatakan bahwa penurunan suku bunga biasanya mendorong pasar ekuitas naik. Menurutnya jika suku bunga terus turun, maka dana pensiun mungkin akan meningkatkan alokasi ke saham atau instrumen berbasis ekuitas untuk memanfaatkan potensi kenaikan nilai pasar.
“Dana pensiun mungkin juga akan menyesuaikan durasi portofolio obligasinya. Dengan suku bunga rendah, durasi portofolio obligasi juga bisa diperpanjang untuk memaksimalkan return dalam kondisi suku bunga rendah,” kata dia.
Lebih jauh lagi, ia menilai dalam jangka pendek, jika penurunan suku bunga disertai dengan kenaikan harga obligasi, maka portofolio yang ada bisa mengalami kenaikan nilai. Tak hanya itu, pasar saham mungkin juga akan memberikan return yang lebih tinggi sehingga menguntungkan bagi dana pensiun yang memiliki alokasi saham.
Budi menyebutkan, Returun on Investment (ROI) atau hasil investastasi Dapen BCA hingga Agustus 2024 mencapai sebesar sebesar 5.67%, presentase ini meningkat 8% dibanding pada periode yang sama di tahun lalu.
Sedangkan untuk total investasi Dapen BCA hingga Agustus 2024 sebesar Rp 5,65 triliun. Angka ini meningkat 7.8% dibanding posisi Agustus tahun lalu. Budi menyebutkan, Dapen BCA pada Agustus 2024 paling banyak menaruh investasinya di Surat Berharga Negara (SUN) sebanyak 36,51%
“Tentunya kami selalu melakukan strategi untuk terus meningkatkan kinerja investasi di Dapen BCA,” imbuhnya.
Investasi Dapen BNI Tumbuh Positif
Selaras dengan hal ini, Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia Tbk (Dapen BNI) juga menilai bahwa penurunan suku bunga acuan berpengaruh positif pada pasar domestik, antara lain terhadap harga saham maupun SUN.
“Ekspektasi kenaikan harga akan meningkatkan kinerja portofolio saham maupun portofolio fixed income melalui kenaikan capital gain maupun mark to market portofolionya,” ujar Direktur Utama Dapen BNI Bedie Roesnandi, kepada Kontan.co.id, Kamis (19/9).
Bedie mengatakan, di Dapen BNI sendiri, penentuan strategi dan alokasi investasi berpedoman pada liability driven investment (LDI), di mana umur jatuh tempo kewajiban pembayaran pensiun (sekarang atau jangka pendek dan masa depan atau jangka panjang) menjadi prioritas sampai dipenuhi seluruhnya, atau menyelaraskan dengan penyediaan aset investasinya.
Baca Juga: Aset Dapen BNI Mencapai Rp 7 Triliun di Kuartal I-2024
Kemudian, dia mengatakan bahwa perubahan suku bunga sudah diasumsikan dalam penyusunan strategi dan alokasi Investasi di Dapen BNI.
“Namun, terhadap tren penurunan suku bunga acuan ini tentu ada penyesuaian terhadap penempatan investasi yang memiliki tenor relatif lebih panjang dan perhatian kepada sektor-sektor yang sensitif terhadap tingkat suku bunga,” ujarnya.
Dia mengatakan, proyeksi hasil investasi selama tahun 2024 ini masih on track, sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga tidak ada perubahan target investasi.
Di sisi lain, Bedie memproyeksi aset Dapen BNI dapat mencapai sekitar Rp 7,1 triliun di penghujung tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News