Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan likuiditas perbankan tetap memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Oktober 2024 yang sebesar 25,58%.
Adapun, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada September 2024 tercatat sebesar 26,78%, tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada September 2024 terjaga rendah, sebesar 2,21% (bruto) dan 0,78% (neto).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga didukung oleh pencapaian profitabilitas bank, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini.
Baca Juga: Kredit Perbankan Tumbuh 10,92% per Oktober 2024
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," ujar Perry saat konferensi pers RDG bulanan BI, Rabu (20/11).
Perry menjelaskan, Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha.
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada Oktober 2024 mencapai 10,92% secara tahunan (yoy).
Perry menyebut, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh terjaganya minat penyaluran kredit, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan dan pertumbuhan DPK, serta positifnya dampak KLM Bank Indonesia.
Selanjutnya: Indonesia Central Bank Holds Rates Steady, as Expected
Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (21/) di Bali, Denpasar Cerah Sepanjang Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News