Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat laju pertumbuhan kredit perbankan di awal kuartal IV/2024 stagnan. Per Oktober 2024, kredit bank tumbuh 10,92% secara tahunan (YoY).
Seperti diketahui, pada bulan sebelumnya, kredit perbankan juga tumbuh 10,8% YoY. Pertumbuhan tersebut menjadi yang paling lambat di tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit ditopang oleh minat bank untuk menyalurkan kredit. Sebab, ia melihat berlanjutnya realokasi alat likuid yang dilakukan bank untuk kredit.
“Serta positifnya dampak kebijakan insentif likuiditas makroprudensial yang dilakukan BI,” ujar Perry, Rabu (20/10).
Baca Juga: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan BI Rate di Level 6% Pada November 2024
Perry merinci insentif likuiditas yang sudah diberikan BI per Oktober 2024 mencapai Rp 259 triliun. Angka ini tak berbeda jauh dari bulan sebelumnya mencapai Rp 255,8 triliun.
Adapun, bank BUMN menjadi yang terbesar dalam menerima likuiditas ini senilai Rp 120,9 triliun. Disusul bank swasta nasional yang senilai Rp 110,9 triliun.
Dari sisi permintaan, Perry bilang, sektor korporasi terlihat mencatat pertumbuhan yang sesuai ekspetasi. Secara sektoral, perdagangan, jasa usaha hingga industri tetap menjadi penopang utama kredit.
Baca Juga: Bos BI Ramal Suku Bunga The Fed Turun ke Level 3,50% di 2025
Untuk penggunaannya sendiri, kredit investasi tumbuh paling tinggi mencapai 13,63% YoY. Dilanjutkan kredit investasi tumbuh hingga 11,01% YoY.
“Bank Indonesia tetap memproyeksikan kredit hingga akhir 2024 tumbuh 10% hingga 12%,” kata Perry.
Selanjutnya: Promo Alfamidi Ngartis 16-30 November 2024, Beli 1 Gratis 1 Zact Pasta Gigi
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis 16-30 November 2024, Beli 1 Gratis 1 Zact Pasta Gigi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News