Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test
JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan sejak awal 2010 hingga akhir Mei 2010 hanya sebesar 6,07% atau setara dengan Rp 86,6 triliun. Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan kredit perbankan belum maksimal.
Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan BI Wimboh Santoso menuturkan, untuk mengejar target pertumbuhan kredit sesuai yang tertera di rencana bisnis bank, yakni 24% atau Rp 343 triliun setahun, penyaluran kredit per bulan harusnya mencapai Rp 36,6 triliun. Namun, kenyataannya penyaluran kredit per bulan belum sebesar itu. "Masih perlu banyak kredit lagi yang tersalur di mana per bulannya mestinya tumbuh Rp 36,6 triliun," kata Wimboh, di Jakarta, Rabu (9/6).
Ia bilang, pertumbuhan kredit dua bulan terakhir memang sudah di atas angka tersebut. Untuk Mei saja, perbankan berhasil menyalurkan kredit sampai Rp 48,3 triliun. Namun, karena di awal tahun pertumbuhan kredit masih negatif maka secara rata-rata angka penyalurannya belum seperti yang diharapkan.
BI pun berniat merevisi target kredit tahun ini yang semula dibanderol 17% hingga 20%. Revisinya akan ditarik ke atas mendekati angka target RBB bank. Namun, berapa angka persisnya, BI belum merilis.
Wimboh menambahkan, dalam rutinitas pengawasan bank, setiap bulan pengawas bank di BI selalu meninjau kinerja bank seperti yang terungkap di RBB. "Pengawas akan melihat satu per satu bank dan dari sana ditentukan seperti apa revisinya. Bisa saja revisi di bank tertentu turun, bisa pula sebaliknya," jelasnya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad menegaskan optimisme-nya bahwa kredit tahun ini akan melebihi angka 20%. Keyakinan tersebut dilatarbelakangi perkembangan penyaluran kredit terakhir yang melaju mencapai Rp 11 triliun per minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News