Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen tahun ini bakal jauh lebih rendah daripada target semula yang
dicanangkan dalam APBN, yakni 5,3%.
"Tahun 2011 inflasi diperkirakan hanya 3,9% year on year (yoy)," ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, saat memberikan pidato dalam Bankers Dinner, Jumat (10/12) malam.
Namun, Darmin menyoroti pengendalian inflasi khususnya dari fluktuasi harga pangan, bukan karena keberhasilan mendorong produksi untuk mengimbangi kebutuhan konsumsi. Terbukti, masih ada produk-produk palawija yang sebetulnya diproduksi banyak di Indonesia, ternyata tidak mencukupi tingginya permintaan konsumsi masyarakat. Alhasil, impor pun dilakukan.
"Saya menduga persoalan ini terdapat di industri hulu, karena harga yang diterima petani tidak cukup memadai," ujar Darmin.
Ia menambahkan, inflasi inti yang dalam tiga tahun stabil di kisaran 4% menunjukkan perekonomian masih beroperasi di bawah pertumbuhan
potensial. Bank sentral melihat kecenderungan tersebut sebagai awal yang baik karena mulai terjadi akumulasi kapital yang dapat mendorong efektivitas ekspansi kapasitas produktif perekonomian.
Sementara itu, proyeksi inflasi bank sentral di 2012 berada di kisaran 4,5%. Namun bila pemerintah jadi memberlakukan
pembatasan BBM bersubsidi, estimasi inflasi bakal ada perubahan. "Kalau ada pembatasan BBM bersubsidi maka tingkat inflasi akan bertamabah sekitar 0,7%-0,9%," terang Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News