kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BI Proyeksikan Kredit Perbankan Tumbuh 6%-8% dan DPK Naik 7%-9% pada Tahun 2022


Kamis, 20 Januari 2022 / 14:49 WIB
BI Proyeksikan Kredit Perbankan Tumbuh 6%-8% dan DPK Naik 7%-9% pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan akan menempuh kebijakan makroprudensial akomodatif  untuk mendorong kredit perbankan kepada dunia usaha. Baik melanjutkan maupun dengan memperluas kebijakan makroprudensial baru untuk mendorong sektor-sektor prioritas dan UMKM. 

“Dengan demikian, Bank Indonesia memperkirakan kredit perbankan pada 2022 akan tumbuh berkisaran 6% sampai 8%. Sedangkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran 7% hingga 9%,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo secara virtual pada Kamis (20/1). 

Bank Indonesia mencermati fungsi intermediasi perbankan terus membaik. Tercermin dari kredit perbankan mampu tumbuh 5,24% year on year (yoy) pada Desember 2021.

Baca Juga: BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 5,24% Sepanjang 2021

“Pertumbuhan kredit lebih merata pada seluruh penggunaan, baik modal kerja, kredit konsumsi, maupun investasi,” ujar Perry secara virtual, Kamis (20/1).

Ia menyatakan kredit modal kerja tumbuh 6,32% yoy. Sedangkan kredit konsumsi naik 4,67% yoy dan kredit investasi kerterek 4,01% yoy.

Permintaan kredit dari sisi korporasi teridentifikasi juga meningkat. Sementara dari sisi penawaran perbankan menunjukkan standar penyaluran kredit terutama pada sektor-sektor prioritas seiring penurunan persepsi risiko kredit. 

“Pertumbuhan permintaan kredit UMKM juga meningkat signifikan, didorong dengan meningkatkan pemulihan dunia usaha dan dukungan-dukungan pemerintah,” paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×