Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu Bank Negara Indonesia (BNI) juga akan menjaga kualitas kreditnya tahun ini agar biaya pencadangan bank tidak terlalu besar.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan kualitas kredit perseroan pada Kuartal I-2024 terlihat semakin membaik, yang tergambar dari penurunan rasio NPL dan rasio LaR.
Dalam rinciannya, rasio NPL gross pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2,0%, jauh lebih rendah daripada kuartal I-2023 yang tercatat 2,8%. Berikutnya, rasio Loan at Risk turun ke level 13,3% dari tahun sebelumnya pada level 16,3%.
Adapun jika melihat laporan keuangan BNI, nilai pencadangan secara konsolidasi tercatat menurun sekitar 2% dari Rp 47,16 triliun menjadi Rp 46,34 triliun pada Kuartal I-2024. Penurunan pencadangan ini alhasil mampu mempertahankan rasio bunga bersih atau net interest margin (NIM) berada di level 4% pada akhir Maret 2024, meski menurun dari tahun lalu yang sebesar 4,68%.
"Kami menyadari adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana pada kuartal I-2024, sehingga terjadi penurunan margin. Namun demikian margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4%," kata Novita dalam paparan kinerja BNI, Selasa (29/4).
Selanjutnya: Saweran untuk Timnas Hingga Rp 27 Miliar, Pengusaha Optimistis U-23 Lolos Olimpiade
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News