Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang belakang semakin melemah ternyata tak terlalu dikhawatirkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution. Menurutnya pelemahan yang saat ini terjadi pun terjadi di negara lainnya.
"Pelemahan disebabkan karena memang dollar (AS) yang sedang menguat terhadap sebagian besar mata uang di dunia," katanya, Jumat (31/8). Menurutnya, rupiah masih akan terus fluktuatif seiring kondisi ekonomi global.
Namun kondisi tersebut diharapkan tidak terlalu lama. Bila dilihat secara fundamental ekonomi, seharusnya kondisi nilai tukar rupiah bisa menguat. "Yang penting BI sudah menjaga fundamental ekonominya supaya dollar tidak terlalu cepat menguatnya. Dan kami akan selalu lihat indikator lainnya seperti inflasi, neraca pembayaran dan lainnya," jelasnya.
Rupiah saat ini diperdagangkan di atas Rp 9.000 terhadap dollar AS. Bahkan rupiah sempat menyentuh titik Rp 9.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News