kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

BI siap jadi mediator kasus fraud


Rabu, 25 Mei 2011 / 13:57 WIB
BI siap jadi mediator kasus fraud
ILUSTRASI. Teller bank syariah menunjukkan emas batangan seberat 100 gram di Jakarta Selatan.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berjanji tidak akan lagi terjadi fraud di perbankan. Jika ada satu lagi kasus pembobolan meletus di perbankan, bank sentral akan langsung menindak pihak terkait.

Guna mengurangi kasus perbankan, BI meminta partisispasi lembaga dan masyarakat. "Jika terjadi atau mencurigai kasus fraud di perbankan, segeralah lapor ke BI, agar kami segera menjadi mediasi," kata Wimboh Santoso, Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Bank Indonesia, Rabu (25/5).

Wimboh mengaku, maraknya kasus fraud di perbankan mendorong nasabah lokal menyimpan likuiditasnya ke luar negeri. BI berharap, nasabah kembali percaya terhadap bank-bank di Indonesia untuk menyimpan dana di Tanah Air. BI juga tidak ingin masyarakat mengira-ngira kasus fraud sengaja di tutup-tutupi dan akan terjadi lagi.

"BI meyakinkan kepada masyarakat bahwa uangnya aman, sehingga nasabah jangan berpikir kalau uangnya akan lari. Tugas bank adalah memberikan kepercayaan," tambah Wimboh.

Sejatinya, kemungkinan fraud tidak mungkin hilang sama sekali, namun dapat diminimalisasi. Dari dua kasus perbankan belakangan ini, Citibank dan Bank Mega, BI menilai bank lalai menjalankan standard operational procedure (SOP) plus internal audit yang tidak berjalan sempurna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×