kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI siapkan uang tunai Rp 94 triliun jelang Natal


Rabu, 21 Desember 2016 / 16:53 WIB
BI siapkan uang tunai Rp 94 triliun jelang Natal


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 akan segera tiba. Bank Indonesia (BI) mempersiapkan pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk kebutuhan perayaan tersebut sebesar Rp 88 triliun-Rp 94 triliun, atau meningkat 3%-10% dibandingkan realisasi uang tunai sebesar Rp 85,6 triliun di akhir tahun 2015.

Yudi Harymukti, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, perputaran uang tunai saat Natal dan Tahun Baru 2017 digunakan untuk transaksi pembayaran. Nah, transaksi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Transaksi pembayaran secara tunai akan naik sehingga ada pengaruh ke ekonomi,” katanya, Rabu (21/12).

Lanjutnya, faktor-faktor lain yang menyebabkan kenaikan kebutuhan uang tunai di akhir tahun adalah disbursement anggaran pemerintah, pemda, swasta. Kemudian, jumlah hari libur bulan Desember lebih banyak dibandingkan tahun 2015 yakni dari 7 hari menjadi 9 hari, dan pengeluaran uang baru Tahun Emisi 2016.

Berdasarkan sebaran wilayah sebaran uang tunai pada periode akhir tahun 2016 yang tertinggi terdapat di Kantor Pusat dengan pangsa sebesar 28%, pulau Jawa non Kantor Pusat dengan pangsa sebesar 24%, dan Sumatra dengan pangsa sebesar 10%.

Yudi menambahkan, kebutuhan uang tunai yang terbesar berdasarkan lima wilayah yaitu Jabodetabek mencapai Rp 23,9 triliun, Sulawesi, Maluku & Papua mencapai Rp 12,6 triliun, Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi mencapai Rp 8,6 triliun, Kalimantan mencapai Rp 8,5 triliun, dan Jawa Timur mencapai Rp 7,8 triliun.

Sedangkan, untuk uang pecahan besar (UPB) di atas Rp 20.000 mencapai 98%, dan uang pecahan kecil (UPK) di bawah Rp 10.000, hanya 2%. Kebutuhan uang pecahan saat Natal dan Tahun Baru dengan Lebaran berbeda, di mana kebutuhan UPK saat Lebaran lebih tinggi atau 10% dari total uang yang keluar.

Yudi bilang, persediaan uang BI secara nasional sangat mencukupi. “Kecukupan itu untuk memenuhi kebutuhan uang menjelang Natal dan Akhir Tahun, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per percahan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×