kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Mengandalkan Skema Cicilan, Tren Pembiayaan Konsumer BSI Positif


Senin, 25 Agustus 2025 / 21:20 WIB
Mengandalkan Skema Cicilan, Tren Pembiayaan Konsumer BSI Positif
ILUSTRASI. Karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) menunjukkan buku tabungan dan kartu saat peluncuran program Tabungan Haji Berhadiah Umrah di Jakarta, Rabu (13/8). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tren pembiayaan di segmen konsumer di Bank Syariah Indonesia (BSI) terus meningkat. Skema cicilan tetap dan pasti menjadi daya tarik nasabah untuk mengambil pembiayaan dari emiten berkode saham BRIS itu.

Hingga kuartal I Tahun 2025, BSI membukukan pembiayaan Rp 287,2 triliun tumbuh 16,21% year on year (yoy). Pembiayaan tersebut memiliki kualitas baik dengan pembiayaan bermasalah alias NPF gross terjaga  1,88%.

Dari jumlah tersebut, sebesar 54,56% merupakan pembiayaan konsumer. Produk berupa pembiayaan berupa pembiayaan pemilikan rumah (griya), pembiayaan kepemilikan kendaraan, pembiayaan berbasis payroll baik pegawai negeri dan swasta, pembiayaan kepada pensiun, serta cicil dan gadai emas.

Sekretaris Perusahaan BSI, Wisnu Sunandar mengungkapkan, tren pembiayaan konsumer BSI terus meningkat sejalan dengan strategi perusahaan itu. Pada awal merger, kata dia, komposisi pembiayaan di segmen konsumer sekitar 52,32%.

"Strategi ini tepat karena BSI dapat menjaga kualitas serta profitabilas yang tetap positif dalam kondisi ekonomi yang cukup menantang," ujar Wisnu, dalam rilis ke Kontan.co.id, Minggu (24/8). 

Baca Juga: BSI: NPF Menurun, Kualitas Pembiayaan di Segmen yang Sehat

Pembiayaan di segmen konsumer di bank syariah memiliki karakter unik. Setiap pembiayaan harus didasari underlying asset dan akad dengan skema cicilan tetap atau cicilan pasti baik seperti akad murabahah.

Dengan skema itu, ketika suku bunga bank di market naik, nasabah di bank syariah bisa tetap tenang karena cicilan mereka bersifat tetap. ’

’Kepastian angsuran hingga akhir pembiayaan, serta pilihan jangka waktu yang variatif memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam mengatur cashflow keuangan agar pembiayaan lancar," lanjut Wisnu. 

BSI optimistis dapat menjaga pembiayaan tumbuh positif karena berdasarkan hasil survey tahun 2024, terdapat peningkatan preferensi masyarakat terhadap keuangan syariah

Namun, BSI menyadari bahwa aspek syariah bukan satu-satunya alasan nasabah untuk berbank dengan bank syariah. Margin yang kompetitif juga menjadi faktor penentu. 

Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) yang Kinerjanya Ditopang Segmen Herbal

Menarik Dibaca: Prediksi Newcastle vs Liverpool: The Reds Tantang The Magpies di St James' Park

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×