Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus memperluas layanan transaksi QRIS tak hanya dalam negeri tapi dengan menambah negara rekanan. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bank sentral terus memperluas sistem pembayaran antar negara dengan menggunakan prinsip Local Currency Settlement (LCS) dan Local Currency Transactions (LCT).
Ia menyebut dengan adanya QRIS antar negara ini akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar. Ia menyebut berdasarkan laporan internal BI, para turis dari Thailand yang melancong ke Indonesia telah menggunakan QRIS dan LCS ataupun LCT saat berbelanja.
Perry menyatakan Jepang juga telah menyatakan keinginan untuk mempelajari dan mengadopsi transaksi pembayaran berbasis QRIS. Terlebih basis transaksi QR juga bisa digunakan secara global.
Begitupun dengan kerja sama dengan bank sentral Thailand dan Malaysia juga dalam ranah perdagangan, investasi, dan sistem pembayaran antar negara.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyatakan kerja sama LCS dengan Malaysia mencapai 4% dari total perdagangan antar negara yang mencapai US$ 1 miliar hingga US 1,2 miliar. Sedangkan LCS dengan Thailand yang 3% dari total perdagangan antar negara US$ 600 juta.
Baca Juga: BI: Penukaran Uang Tunai Per Orang Sebesar Rp 3,8 Juta
Adapun antara Indonesia dengan China maupun Jepang hampir mencapai sekitar US$ 2 miliar. Ia menyatakan kerja sama ini tidak hanya untuk transaksi perdagangan dan investasi juga untuk pasar keuangan dan sistem pembayaran antar negara. Selanjutnya, BI akan menggandeng Korea Selatan dan India dalam waktu dekat.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi menyatakan Transaksi QRIS cross border ini diselenggarakan antar negara secara G2G dengan menggunakan mata uang dari masing - masing negara yang bekerja sama. Sehingga tidak lagi menggunakan mata dolar AS.
“Tren penggunaan QRIS cross border saat ini terus bertumbuh. Masih perlu waktu untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait ketersediaan layanan QRIS crossborder ini,” kata Thomas kepada KONTAN pada Senin (27/3).
Merchant QRIS di Bank Mandiri pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sangat baik di mana mampu tumbuh lebih dari 128% dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 5 juta merchant telah bergabung menjadi bagian dari komunitas merchant QRIS Bank Mandiri.
“Adapun kontribusi jumlah transaksi meningkat hingga lebih dari 26 juta transaksi dan sales volume lebih dari Rp 3 Triliun rupiah. Transaksi QRIS paling banyak digunakan di sektor sektor kuliner dan sektor groceries,” jelasnya.
Hingga akhir tahun ini Bank Mandiri akan berupaya untuk dapat mendorong pertumbuhan transaksi hingga di atas 100%. Guna mencapai target itu, Bank Mandiri akan pemberdayaan team frontliner cabang untuk terus melakukan akuisisi, edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat QRIS, melakukan program promosi khusus pembayaran QRIS Livin by Mandiri, apresiasi untuk merchant QRIS dengan kinerja terbaik dan rangkaian program promosi lainnya.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyatakan menyatakan kini nasabah dapat menggunakan fitur QRIS di BCA mobile untuk melakukan pembayaran pada merchant yang sudah terintegrasi dengan jaringan QRIS bank-bank mitra di Thailand.
“Adapun transaksi QRIS antar negara (Thailand) di BCA cukup menunjukkan tren yang positif seiring dengan implementasi fitur QRIS cross border Indonesia-Thailand di BCA mobile tersebut. Sebagai informasi, BCA berpartisipasi sebagai issuer dan acquirer,” ujarnya kepada KONTAN pada Selasa (27/3)..
BCA berharap transaksi QRIS secara keseluruhan masih akan tumbuh positif ke depan, sejalan dengan pemulihan aktivitas perekonomian serta mobilitas masyarakat. Hingga dua bulan pertama tahun 2023, transaksi QRIS yang diproses melalui sistem BCA tercatat mencapai 73 juta transaksi, meningkat 392% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS adalah F&B dan Groceries.
BCA akan meningkatkan akuisisi merchant QRIS, termasuk melalui aplikasi mobile Merchant BCA. Selain itu, BCA juga akan terus menambahkan fasilitas QRIS Dinamis pada EDC merchant-merchant BCA. BCA juga perluasan dan pengembangan kerja sama API QRIS,” paparnya.
Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan lewat QRIS Cross Border merupakan salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi perdagangan lintas batas antar negara. Ia menyatakan BTN sudah memiliki lebih dari 40.000 merchant QRIS per Februari 2023.
Baca Juga: Transaksi QRIS Semakin Melesat
“Pertumbuhan transaksi QRIS lebih dari 375% yoy, dengan sales volume tumbuh di atas 500% yoy per Februari 2023. Mayoritas QRIS digunakan untuk transaksi purchase payment untuk merchant-merchant ritel di masyarakat,” katanya kepada KONTAN.
Lanjut ia, pertumbuhan jumlah merchant dan transaksi QRIS ini juga menandakan bahwa nasabah Bank BTN sudah familiar dengan layanan digital. Juga dapat mengoptimalkannya dalam bentuk antusiasme bertransaksi QRIS.
“Untuk transaksi antar negara sendiri, mapping akuisisi merchant QRIS crossborder akan fokus dahulu di merchant lokasi pariwisata yang sering menjadi destinasi wisata mancanegara. Tentunya kerja sama G2G ini akan didukung oleh regulator dalam menjembatani akuisisi merchant di negara lain yang sudah bekerja sama dengan kita,” tambahnya.
Ia menyatakan sampai dengan akhir 2023 ditargetkan jumlah transaksi QRIS tumbuh 40% dari jumlah transaksi tahun 2022. Untuk mencapai target tersebut, BTN akan melakukan sosialisasi dan program promo mulai rutin dibuat seperti festival kuliner menggunakan QRIS dan racing transaksi QRIS.
“Serta akuisisi merchant - merchant iconic di sektar area pariwisata untuk meningkatkan transaksi QRIS antar negara,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News