Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksikan transaksi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa tumbuh 30% secara tahunan di 2023.
Direktur Operasi, Teknologi Informasi (TI) dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto menyatakan guna mengimbangi proyeksi pertumbuhan itu, BTN akan terus menambah jumlah merchant QRIS terutama di ekosistem pasar maupun kuliner.
“Saat ini, BTN sedang pengembangan QRIS antarnegara. Akan tetapi diharapkan, nantinya transaksi QRIS antar negara tersebut akan meningkatkan pertumbuhan transaksi QRIS baik di dalam negeri maupun luar negeri,” katanya kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Baca Juga: Transaksi QRIS Semakin Melesat
Adapun transaksi QRIS hingga Januari 2023 sudah tumbuh lebih dari 100% secara tahunan. Ia menyatakan transaksi paling banyak berasal dari pembayaran di merchant yang berkontribusi 41,93%.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menyebut pembayaran via QRIS sudah tembus 1 miliar kali dengan nilai lebih dari Rp 100 triliun di akhir 2022.
Ketua Umum ASPI Santoso menyatakan potensi QRIS ini akan semakin luas. Sebab, implementasinya sudah memasuki tahap ekspansi luar negeri. Setelah QRIS bisa digunakan di Thailand, BI juga sudah menjalankan percobaan di Singapura dan Malaysia.
“Kami sedang explore dengan Jepang, saya dengar BI sudah ada MoU. Begitupun dengan PBoC (bank sentral China) untuk beberapa inisiatif. Mungkin Korea dan India. Ada beberapa negara yang menurut saya harus jadi perhatian industri dan dukungan pelaku,” ujarnya kepada KONTAN pada pekan lalu.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengungkapkan, berdasarkan catatan BI, transaksi QRIS orang Indonesia di Thailand sudah mencapai 14.555 kali transaksi setara dengan Rp 8,54 miliar. Sedangkan transaksi orang Thailand di Indonesia hanya 492 kali transaksi atau Rp 114 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News