Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank memiliki ruang untuk kembali memangkas suku bunga deposito. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) akan menggunakan acuan BI seven days repo bulan Agustus 2016, di mana acuan bunga ini lebih rendah dari BI rate. Nah, bunga deposito bank akan turun seiring pelaksanaan suku bunga acuan BI seven days.
“Suku bunga deposito dan bunga kredit masih terbuka sangat lebar terutama bunga kredit,” kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (8/8). Paling tidak tren penurunan bunga deposito akan sama dengan penurunan bunga deposito sepanjang Januari hingga Juni 2016 sebesar 80 bps pasca BI rate turun 100 bps.
Berdasarkan data survei perbankan BI, rata-rata biaya dana bank (cost of fund) sekitar 6,54% dan biaya atas pengimpunan dana (cost of loanable fund) berkisar 10,19% di kuartal III-2016, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata cost of fund bank sebesar 6,66% dan cost of loanable fund 10,19% di kuartal II-2016.
Sependapat, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menyampaikan, tanpa menyebutkan angka, ada ruang bagi LPS untuk memangkas bunga penjaminan karena bank mulai menurunkan bunga. Lanjutnya, kondisi LPS rate tidak akan naik jadi tentu bunga penjaminan akan banyak bias ke bawah
LPS juga mencatat arah suku bunga deposito perbankan akan di bawah tingkat suku bunga LPS. Tercermin dari semakin sedikit bank yang menawarkan bunga di atas bunga penjaminan yaitu 6,75% untuk rupiah dan 0,75% untuk valuta asing (valas). “Masih ada bank yang memberikan bunga deposito di atas LPS rate tapi jumlahnya sedikit,” ucap Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
