kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

BI turut bantu akses UMKM masuk pasar ekspor


Sabtu, 09 November 2019 / 07:55 WIB
BI turut bantu akses UMKM masuk pasar ekspor
ILUSTRASI. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi A Johansyah. Hari ketiga FESyar Surabaya capai Rp 19 triliun business matching. KONTAN/Ratih Waseso


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) kerap disebut sebagai salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, dengan jumlahnya yang tak sedikit. Mendorong produk UMKM untuk masuki pasar global terus gencar dilakukan pemerintah.

Guna beri akses pasar UMKM ke mancanegara, Bank Indonesia (BI) akan menggandeng berbagai pihak terkait guna melancarkan rencana UMKM go global.

Kepala Perwakilan BI Jatim Difi A Johansyah menuturkan tahun ini pihaknya berencana akan menggandeng Kementerian Luar Negeri dan perwakilan negara lainnya untuk buka pasar bagi UMKM.

Baca Juga: Jokowi minta bank turunkan suku bunga, ternyata ini alasannya

"Kita tahun ini approach ke Singapura dan Malaysia dan penjajakan ke Jepang, insyaAllah tahun depan kita akan buka akses ke China, kita sudah ada tawaran BI Beijing untuk datangkan buyer ke sini. Tentunya kalau datangkan buyer kita juga harus siapkan UMKM standar dan lainnya nah jadi program kita tahun depan di samping masuk ke Timur Tengah," jelas Difi saat acara FESyar Indonesia 2019 di Grand City Surabaya pada Jumat (8/11).

Oleh karenanya ia membocorkan bahwa acara FESyar akan lebih banyak business matching, bukan hanya sekadar seminar dan pameran. Maka dari itu Difi menyebut pekerjaan rumah besar bagi BI tahun depan adalah pendataan bagi UMKM.

Baca Juga: Dana asing yang sudah masuk pasar domestik sebesar Rp 226,7 triliun per 7 November

Nantinya akan ada pendataan mana saja UMKM yang siap ekspor, mana yang masih perlu dibina dari awal hingga mana UMKM yang perlu ditingkatkan.

"Kalau FESyar ini kita selalu ketemu eksportir baru, pekerjaan rumah pertama adalah pendataan. Ini fokus BI tahun depan kita keliling untuk mendata peroleh informasi lebih jauh untuk ekspor, untuk sinergi," sambung Difi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×