kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Biaya dana dari luar negeri cenderung meningkat


Selasa, 14 Agustus 2018 / 18:29 WIB
Biaya dana dari luar negeri cenderung meningkat
ILUSTRASI. Booth Mandiri Tunas Finance di IIMS


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan masih mencari dana dari luar negeri meski biaya dana dari luar negeri meningkat. Bila dibandingkan dengan pinjaman dari dalam negeri, bunga dari pendanaan asing memang biasanya lebih ringan.

Meski begitu, perusahaan pembiayaan mesti menanggung sejumlah komponen biaya lain semisal swap dan hedging.

Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Armendra menyebut dibandingkan dengan tahun lalu, beban biaya dana yang harus ditanggung dari pendanaan dari luar negeri naik. "Biasanya 5% sampai 6% tapi sekarang bisa mencapai 8%," kata dia, Selasa (14/8).

Kenaikan biaya dana ini antara lain disebabkan oleh volatilitas nilai tukar rupiah yang belakangan ini. Sehingga biaya komponen yang harus ditanggung pun jadi makin berat.

Meski begitu, pendanaan dari luar negeri tetap masuk dalam perencanaan MTF sebagai sarana diversifiaksi dan mencari dana yang lebih murah.

Pasalnya beban pendanaan dari dalam negeri pun tentunya ikut meningkat. Ini akibat kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang ikut mengerek bunga pinjaman dari perbankan. Namun pihaknya masih memantau pergerakan pasar sehingga belum menentukan potensi besaran dana yang diincar dari pinjaman asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×