kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya Dana Masih Mahal, Perbankan Pilih Revisi Turun Target Penyaluran Kredit


Selasa, 18 Juni 2024 / 17:30 WIB
Biaya Dana Masih Mahal, Perbankan Pilih Revisi Turun Target Penyaluran Kredit
ILUSTRASI. Nasabah melakukan kegiatan transaksi di Bank Cimb Niaga Jakarta, Senin (18/11). Biaya Dana Mahal, Perbankan Pilih Revisi Turun Target Penyaluran Kredit


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan secara keseluruhan telah mencapai 84,52% pada bulan Maret 2024, mengalami lonjakan sekitar 4,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 80,79%.

Peningkatan ini mendorong sejumlah bank merevisi target penyaluran kredit mereka hingga akhir tahun. Salah satunya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), yang mengurangi target penyaluran kreditnya menjadi sekitar 6% dari target sebelumnya yang mencapai 8%.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, Lani Darmawan, menjelaskan bahwa revisi ini dilakukan dengan mempertahankan fokus utama perbankan pada sektor ritel dan UKM.

"Kelihatannya kami revisi sedikit turun target kredit tahun ini ke sekitar 6%," ujar Lani kepada Kontan (18/6).

Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) Pangkas Target Penyaluran Kredit pada 2024

Meskipun likuiditas CIMB Niaga masih cukup longgar, kebijakan ini diambil mengingat tingginya biaya dana saat ini, yang memerlukan kehati-hatian dalam menetapkan target ke depan.

Di sisi lain, pada kuartal I 2024, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan kredit UKM sekitar 10% dan kredit kendaraan sebesar 15%.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mengikuti langkah serupa dengan menurunkan target penyaluran kredit mereka menjadi kisaran 11% hingga akhir tahun. Hal ini sebagai respons atas kondisi suku bunga yang tinggi saat ini.

Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, mengungkapkan bahwa meskipun mencatat pertumbuhan kredit yang solid pada kuartal I-2024, BTN tidak berencana memasang target penyaluran kredit yang lebih tinggi dari capaian saat ini. "Likuiditasnya kan ada, yang berubah hanya harganya saja (jadi mahal)," ucap Nixon.

BTN menyoroti bahwa kredit perumahan masih mendominasi portofolio kredit mereka, mencapai 85% dari total kredit dan pembiayaan yang disalurkan pada periode tersebut.

Baca Juga: CIMB Niaga Revisi Target Penyaluran Kredit menjadi 6%

Namun demikian, angka LDR BTN pada kuartal I 2024 menunjukkan tren yang memprihatinkan, berada di kisaran 96%, jauh di atas rata-rata industri.

BTN juga memperhatikan rasio kredit bermasalah (NPL gross) yang berhasil mereka jaga pada 3% pada kuartal I-2024, turun dari 3,5% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Nixon menegaskan komitmen BTN untuk terus melakukan transformasi dalam struktur bisnis mereka, dengan harapan strategi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional mereka.

Baca Juga: Respons Suku Bunga Tinggi, Bank Digital Mulai Kerek Bunga Deposito

Dengan demikian, revisi target kredit dari bank-bank besar ini menjadi refleksi dari kondisi pasar keuangan saat ini yang menantang, terutama dalam menghadapi perubahan suku bunga yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×