kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Biaya dana naik, laba bersih Bank Danamon (BDMN) anjlok 10% di semester I


Rabu, 24 Juli 2019 / 18:37 WIB
Biaya dana naik, laba bersih Bank Danamon (BDMN) anjlok 10% di semester I


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perolehan laba bersih PT Bank Danamon Indonesia Tbk anjlok sepanjang paruh pertama 2019. Bank bersandi emiten BDMN (anggota indeks Kompas100) ini hanya berhasil membukukan net profit sebesar Rp 1,81 triliun atau menurun sebesar 10% dibandingkan semester I tahun lalu.

Satinder Ahluwalia, Chief Finacial Officer dan Direktur Bank Danamon penurunan laba bersih tersebut akibat peningkatan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang terjadi sejak akhir tahun lalu.

Baca Juga: Naik 12,6%, laba Bank BCA (BBCA) tembus Rp 12,9 triliun di semester I 2019

"Sejak tahun lalu market cukup kompetitif, terjadi kenaikan cost of fund sebesar 1% hingga semester I 2019." ungkapnya, Rabu (24/7).

Namun, dia optimis kinerja perseroan di kuartal berikutnya akan mengalami peningkatan lantaran biaya dana akan mengalami penurunan sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin baru-baru ini.

Prediksi Bank Danamon, biaya dana akan turun sekitar 0,25%-0,5% pada semester berikutnya setelah penurunan bunga acuan. penurunan itu bahkan bisa lebih tinggi jika suku bunga acuan kembali turun satu kali lagi tahun ini.

Baca Juga: Bank Panin (PNBN) membantah salurkan kredit ke Duniatex Group

Sementara total portofolio kredit dan trade finance kredit Bank Danamon sepanjang semester I 2019 masih mengalami pertumbuhan sebesar 11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 148 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 28% yoy menjadi Rp 8,8 triliun.

Lalu segmen enterprise banking yang terdiri dari korporasi, komersial, dan institusi keuangan meningkat 15% yoy menjadi Rp 44,3 triliun, dan segmen UMK tumbuh 15% yoy menjadi Rp 35 triliun.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 12% yoy menjadi Rp 53,9 triliun.

Baca Juga: Meski banyak tantangan, OJK sebut kinerja perbankan di semester I masih positif

Akibat kenaikan biaya dana tersebut, margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) bank ini menurun jadi 8,2% dari 9% di semester I 2018. Adapun biaya kredit (Cost of Credit/COC) perseroan justru sudah menyusut dari 2% yoy menjadi Rp 1,71 triliun dimana rasionya turun dari 2,6% menjadi 2,6%.

Dari sisi kualitas aset juga mengalami sedikit perbaikan. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross Bank Danamon turun menjadi 3,2% dari 3,3% dari semester I 2018. Adapun NPL net ada di level 2,28%.

Adapun kondisi likuiditas dan permodalan Bank Danamon masih terjaga sehat. Paska penggabungan dengan BNP, CAR konsolidasian da CAR bank only masing-masing berada di level 21,7% dan 22,2%.

Baca Juga: Premi asuransi jiwa turun 10,29% hingga semester I 2019, ini kata OJK

"Likuiditas masih bagus. Kami fokus jaga dana murah dan juga baru merilis obligasi Rp 2 triliun baru-baru ini. Kalau dibutuhkan lagi, kami masih bisa terbitkan obligasi Rp 3 triliun lagi." jelas Satinder.

Sementara itu di semester I, Bank Danamon mencatatkan giro dan tabungan (current account savings accounts/CASA) tumbuh 8%. Sedangkan deposito meningkat sebesar 16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×