kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya dana perbankan mengalami penurunan, ini penyebabnya


Selasa, 07 Juli 2020 / 20:10 WIB
Biaya dana perbankan mengalami penurunan, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu saham bluechip murah. KONTAN/Baihaki/18/6/2015


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya dana atau cost of fund (CoF) mengalami tren penurunan sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya sejak pertengahan 2019 hingga tahun ini. Apalagi dengan perlambatan permintaan kredit di tengah pandemi Covid-19, bank lebih fokus menggenjot dana murah.

Sejak pertengahan 2019, BI telah menurunkan BI7DRR sebesar 175 basis point (bps) untuk membantu ekonomi yang lagi lesu. Di mana 100 bps dipangkas tahun lalu dan kembali diturnkan 75 bps sepanjang paruh pertama tahun ini di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Bank BRI misalnya, mencatatkan biaya dana per akhir Mei 2020 sebesar 3,57%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,65%. "Tren ini sejalan dengan kebijakan BI untuk menurunkan BI7DRR," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada Kontan.co.id, Selasa (7/7).

Baca Juga: Biaya dana di Bank BRI alami tren penurunan

Hingga akhir tahun ini, BRI menargetkan menjaga CoF di kisaran 3,5% dengan cara mengejar dana murah atau current account saving account (CASA) dengan rasio 60% terhadap total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Untuk mengejar CASA, BRI akan melakukan peningkatan transaksi e-channel, transaction banking maupun melalui branchless banking (BRILink), yang saat ini jumlahnya telah mencapai lebih dari 420.000 agen di seluruh Indonesia.

Selain dengan penurunan BI7DRR menjadi 4,25%, Haru berharap kebijakan penurunan GWM menjadi 3% serta berbagai kebijakan pemulihan ekonomi Pemerintah bisa menambah likuiditas di sistem perbankan dan menekan biaya dana.

Bank Mandiri juga pengalami tren penurunan biaya dana seiring penurunan bunga deposito dan upaya perseroan untuk fokus menggenjot dana murah

Bank pelat merah ini menargetkan bisa menjaga biaya dana di level 2,6% -2,8% hingga akhir tahun. Itu turun dari 2,9% pada akhir 2019.

Guna menekan biaya dana, Bank Mandiri akan mengoptimalkan penghimpunan dana murah dengan fokus pada transformasi menjadi bank berbasis transaksi dan memperkuat layanan digital Bank Mandiri.

"Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki layanan digital banking yaitu Mandiri Online dan Mandiri Cash Management (MCM) untuk melayani kebutuhan nasabah secara daring (online)," kata Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×