kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biaya Kredit Perbankan Diproyeksi Terus Melandai pada Tahun 2024 Ini


Senin, 06 Mei 2024 / 19:07 WIB
Biaya Kredit Perbankan Diproyeksi Terus Melandai pada Tahun 2024 Ini
ILUSTRASI. Aset Perbankan Syariah: Suasana di Banking Hall Bank Syariah Indonesia, Jakarta, Senin (6/5/2024). Biaya Kredit Perbankan Diproyeksi Terus Melandai pada Tahun 2024 Ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah perbankan optimistis biaya kredit atau cost of credit (CoC) di tahun ini akan melanjutkan tren penurunan. Hal ini salah satunya terdorong sentimen kredit restrukturisasi covid-19 yang terus melandai.

Selain itu, optimisme tersebut juga seiring dengan semakin berkurangnya jumlah kredit berisiko atau loan at risk (LAR).

Berdasarkan data OJK, seiring pemulihan ekonomi, kredit restrukturisasi covid-19 per Maret 2024 sudah berkurang signifikan menjadi Rp 228,03 triliun dengan jumlah nasabah 859.000 nasabah.

Baca Juga: Bank Jatim Menjaring CASA Lewat Ekspansi Bisnis Remitansi

Adapun LAR industri perbankan menyusut ke level 11,56% pada Februari 2024 dari periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 14,51%.

Per kuartal I-2024, bank-bank menengah dan besar kompak mencatat penurunan biaya kredit.

BCA misalnya mencatat penurunan dari 0,8% di kuartal I-2023 menjadi 0,4% di kuartal I-2024, kemudian Bank Mandiri yang mencatat penurunan CoC 13 basis poin (bps) menjadi 1,05% pada kuartal I-2024 dari periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 1,18%.

Bank BNI dari 1,4% menjadi 1,0%, BTN dari 1,1% menjadi 0,8%, dan CIMB Niaga dari level 1,48% ke level 0,82% pada kuartal I-2024.

Baca Juga: Strategi Bank Permata (BNLI) Bukukan Pertumbuhan Positif di Kuartal I-2024

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, faktor pendorong menurunnya biaya kredit karena saat ini kredit yang di restrukturisasi CIMB Niaga sudah habis jadi tidak ada dampak lagi dari ex restrukturisasi covid.

"COC bagus di kuartal I-2024 karena secara keseluruhan portofolio cukup bagus performance nya, berasal dari proses kredit yang prudent. Kami perkirakan CoC masih tetap sama di kuartal II. Kami juga belum mengubah target financial full year," kata Lani kepada kontan.co.id, Senin (6/5).

Dalam mengoptimalkan CoC di tahun ini, pihaknya juga berupaya untuk tetap prudent dalam kredit agar tetap tumbuh positif, dan melakukan pengawasan yang baik pada kreditnya.

Adapun Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menyebut, penurunan biaya kredit terjadi karena kualitas kredit baru terus membaik, jumlah kredit yang di restrukturisasi juga terus melandai.

"Rasio LAR juga terus menyusut. Oleh karena itu kami akan tetap menjaga biaya kredit berada di bawah 1% pada tahun ini," ujarnya. 

Baca Juga: BI Rate Naik, BSI Tidak Akan Serta Merta Naikkan Bunga KPR

Setiyo mengatakan, tingkat pencadangan BTN semakin kuat, kredit restrukturisasi semakin bisa dikendalikan dan trennya terus menurun. BTN juga disebut Setiyo membentuk pencadangan yang memadai di kisaran 160% pada tahun ini.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, penurunan biaya kredit lebih dikarenakan penurunan LAR dan efisiensi operasional

"Prospek CoC hingga akhir tahun kemungkinan akan fluktuatif terutama dengan kebijakan kenaikan suku bunga. Dampaknya akan membuat laba tertekan," ucap Trioksa.

Oleh karena itu, kata Trioksa perbankan perlu melakukan efisiensi dan menjaga kualitas kredit.

Tak berbeda, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto  menilai, penurunan biaya kredit secara umum dikarenakan bank besar terus memperbaiki kualitas aset, di sisi lain ekonomi Indonesia masih cukup berdaya tahan dengan ketidakpastian global di kuartal I-2024. 

"Dan NPL mereka juga terjaga di level rendah. Walau demikian biaya kredit di tahun ini kemungkinan naik, seiring risiko geopolitik. Maka perbankan harus lebih memperhatikan kualitas kredit dibanding upaya ekspansi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×