kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,95   2,20   0.24%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya kredit perbankan turun signifikan setahun terakhir


Selasa, 20 Maret 2018 / 16:13 WIB
Biaya kredit perbankan turun signifikan setahun terakhir
ILUSTRASI. Pemaparan hasil kinerja BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya kredit (cost of credit/CoC) industri perbankan tercatat mengalami penurunan signifikan pada tahun lalu.

Dalam riset Mandiri Sekuritas yang dilakukan terhadap 12 bank umum, rata-rata CoC turun dari posisi tahun 2016 yang mencapai 3,4% menjadi 1,6% pada akhir 2017 lalu.

Penurunan ini tercatat terjadi secara kuartalan di tahun 2017, dari stabil di level 2,1% di kuartal I-2017 dan kuartal II-2017 menjadi 1,8% di kuartal III-2017 dan turun lagi hingga akhir tahun berada di posisi 1,6%.

Jika dirinci, penurunan ini disumbang oleh beberapa bank yang mencatat penurunan signifikan antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dari level 1,4% menjadi 0,8%.

Sementara itu, beberapa bank berada di level yang cukup rendah antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatat cost of credit paling rendah dari 12 bank menjadi 0,7% pada 2017 dari 1,4% tahun 2016.

Menanggapi penurunan tersebut, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menjelaskan, rendahnya CoC BCA sejalan dengan kondisi kualitas kredit yang terjaga. Sehingga beban cadangan kredit bermasalah yang wajib dibentuk pada tahun 2017 cenderung lebih rendah apabila dibandingkan 2016.

Catatan BCA, beban cadangan kredit bermasalah yang wajib dibentuk tahun 2017 hanya Rp 1,8 triliun. Jumlah ini turun signifikan dibandingkan pada tahun 2016 yang sempat ada di titik Rp 4,5 triliun.

"Pembentukan beban cadangan tersbeut sejalan dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL)," ujar Jan Hendra kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).

Bila ditelusuri, pada tahun 2017 rasio NPL bank bersandi emiten BBCA ini mengalami kenaikan 20 basis poin (bps) dari 1,3% menjadi 1,5%.

Meski meningkat 20 bps, jumlah tersebut masih lebih rendah ketimbang kenaikan NPL di tahun 2016 yang menanjak 60 basis poin dari 0,7% menjadi 1,3% akhir tahun 2016.

Melihat kondisi kualitas kredit yang cenderung stabil, BCA tetap menjaga prinsip kehati-hatian di tahun ini. Hanya saja, pihaknya tidak menetapkan  besaran target CoC di tahun 2018.

Alasannya, Jan beranggapan biaya kredit tersebut sangat tergantung kepada kualitas portofolio kredit yang disalurkan. "Dalam menjaga kualitas, BCA menerapkan praktek-praktek pemberian kredit yang sehat serta menjaga diversifikasi portofolio ke beberapa sektor yang risikonya rendah," tambahnya.

Kembali kepada analisis Mandiri Sekuritas, beberapa bank juga turut mengalami penurunan biaya kredit. Salah satunya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencatat CoC 2,1% tahun lalu, turun drastis dari posisi 2016 yang menjulang ke angka 5,6%.

Dalam pemaparannya yang dimuat Kontan.co.id pada Selasa (6/2) lalu, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebut angka biaya kredit perseroan dapat diturunkan kembali tahun ini menjadi 2%.

Alasannya, secara berkala Bank Mandiri memang telah menurunkan biaya pencadangan. Berdasarkan paparan Bank Mandiri, dalam setahun Bank Mandiri telah menurunkan biaya pencadangannya hingga Rp 8 triliun di 2017. Dus, biaya kredit pun akan dapat ditekan.

Selain itu, bank lain seperti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga menurunkan CoC menjadi di bawah 1% atau 0,9%. Padahal, tahun sebelumnya angka tersebut mencapai 1,8%.

Penurunan CoC paling tinggi, terjadi di PT Bank Permata Tbk. Catatan Mandiri Sekuritas, Bank Permata memiliki CoC sebesar 4,9%. Kendati paling tinggi di antara 12 bank, angka tersebut turun signifikan dari posisi 28,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×