Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk mengharapkan tahun ini biaya kredit alias cost of credit (CoC) akan menunjukkan perbaikan. Alasannya, pada tahun lalu hampir rata-rata bank mencatatkan penurunan dari sisi biaya kredit yang ditopang dari perbaikan risiko kredit.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja bilang tahun ini penurunan cost of credit utamanya akan bergantung pada perbaikan ekonomi di Indonesia.
Terutama dari pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dapat terdorong ke level 5,4% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada membaiknya sektor rill dan kualitas kredit bank," kata Parwati.
Pun, saat ini posisi cost of credit bank yang terafilisasi dengan grup OCBC ini terjaga di level 1,2%.
Sebagai gambaran saja, sampai dengan akhir tahun 2017 lalu OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan kredit (gross) sebesar 14% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 106,3 triliun dari Rp 93,4 triliun akhir tahun 2016.
Sementara dari sisi non performing loan (NPL) berada di level 1,9% dan diprediksi masih akan bisa berada di bawah 2% sampai akhir tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News