Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Allianz Group sepertinya harus berbesar hati. Suramnya ekonomi global mempengaruhi lini usaha asuransi kerugian beberapa negara. Tak terkecuali, lini asuransi kerugian Allianz Group. Lihat saja, pendapatan premi kelompok usaha yang berbasis di Jerman ini melorot 0,7% menjadi cuma € 46,6 miliar.
Namun, kabar baiknya, meski preminya turun tipis, Allianz Group masih mampu mengantongi laba dari bisnis kerugian. Tak tanggung-tanggung, laba dari lini ini malah tembus € 5,3 miliar hingga akhir tahun lalu atau tumbuh 14% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Laba itu tercatat berkontribusi lebih dari 50% terhadap total laba Allianz Group yang sebesar € 10,1 miliar. "Pertumbuhan internal, dengan tidak menghitung pengurangan akibat restrukturisasi bisnis pertanian di Amerika Serikat, mencapai 2,5%," ujar Michael Diekmann, CEO Allianz SE melalui rilis yang diterima KONTAN, Jumat (28/2).
Belum lagi, entitas Allianz di Australia, Perancis, Jerman, Amerika Latin, Turki dan mitra bisnis global Allianz lainnya tetap mencatat pertumbuhan premi yang kuat di masing-masing negara.
Maklumlah, ada permintaan tinggi untuk produk baru, termasuk perlindungan modular "PrivatSchutz" di Jerman dan jaminan kendaraan bermotor di Italia yang juga didukung oleh telematika dengan memperhitungkan perilaku pengendara.
Walhasil, lanjut Michael, meski pembayaran kompensasi pasca bencana alam kepada nasabah tercatat lebih tinggi dan hasil investasinya juga rendah, hasil underwriting-nya tetap positif.
Sekadar informasi saja, bencana alam, khususnya badai yang terjadi di Eropa, menyumbang rasio kerugian tahun lalu sebanyak 2,9% atau meningkat 1,7% ketimbang tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News