Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette C Munthe |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan prospek pertumbuhan perbankan syariah di 2011 relatif tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional, yakni sebesar 45% (yoy) dengan peluang optimis mencapai 55% (yoy). Namun BI memprediksi jika ekonomi tidak kondusif maka pertumbuhan tersebut hanya mencapai 35%.
"Kemajuan ini berkat subsidiary bank syariah seperti BCA syariah, BRI syariah dan BNI syariah. Bank syariah harus berkompetisi dengan bank konvensional," ungkap Mulya E. Siregar, Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Jumat (11/2)
Pertumbuhan tahun ini disumbang oleh pembiayaan perbankan syariah yang mencapai Rp 68,2 triliun pada 2010 atau naik 45% dari tahun sebelumnya Rp 46,9 triliun. Kemudian keberhasilan bank menekan non performing financing (NPF) 3,02% gross dan 1,6% net dari tahun sebelumnya 4,01% gross dan 1,8% net.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga naik 45% menjadi Rp 76 triliun di 2010, dari Rp 52,3 triliun dari tahun 2009.
Dengan pertumbuhan yang pesat ini, BI mengharapkan yang terjadi bukan persaingan semata, tapi mencakup coopetition (cooperation - competition) yang lebih mengutamakan produk, kualitas layanan, maupun hubungan dengan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News