kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bisnis fintech mulai dilirik perbankan


Jumat, 05 Agustus 2016 / 11:30 WIB
Bisnis fintech mulai dilirik perbankan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Mona Tobing | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis financial technolgy (fintech) kian menjadi primadona sebagai salah satu lembaga keuangan. Belakangan, bank juga tertarik bermitra dengan fintech demi memperbesar bisnis.  

Freenyan Liwang, Presiden Direktur PT Bank Sinarmas menilai, fintech dapat mengisi kekosongan segmen pasar yang disasar sektor bank khususnya segmen usaha menengah kecil mikro (UMKM). Sebab fintech disebut memiliki berbagai kelebihan.

Misalnya, fintech dengan skema peer to peer (P2P). Fintech ini dapat menjangkau daerah lebih luas sehingga dapat menekan ongkos bank untuk membuka kantor cabang. Didukung dengan jaringan teknologi, penyaluran kredit juga lebih cepat karena real time.

Fintech juga mampu menjangkau nasabah yang dinilai belum bankable. Kelebihan itu yang mendorong Bank Sinarmas mengandeng Modalku untuk menyalurkan pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM).  Modalku mendapat fasilitas pinjaman jangka pendek senilai Rp 10 miliar dalam waktu enam bulan.

Secara bertahap, bukan tidak mungkin fasilitas pinjaman dapat ditambah. Freenyan menyebut, lewat kerjasama tersebut target penyaluran kredit mikro tahun 2016 dapat mencapai Rp 1,8 Triliun.

Reynold Wijaya, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Modalku yakin kerjasama tersebut bakal berhasil. Sebab, fintech dapat menjadi cara baru bagi pengusaha UMKM untuk mendapatkan tambahan modal.

Sejak beroperasi pada awal tahun, Modalku telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 10 miliar dengan debitur UMKM.  

Tidak ketinggalan, PT Investree Radhika Jaya (Investree) membidik bank perkreditan rakyat (BPR) dan koperasi untuk diajak kerjasama. Saat ini, Investree masih menjangkau debitur dari kalangan korporasi dan individu.

Adrian A. Gunadi, Co Founder dan Chariman Investree optimistis, fintech dengan skema P2P lambat laun akan menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman berikut juga investasi.

Sebagai informasi, Investree adalah market place yang mempertemukan borrower dan lander dengan skema P2P. Lewat situs investree.id orang yang memiliki dana lebih dapat menjadi lender dari borrower yang tengah mencari pendanaan.

Per Juni 2016, Investree telah menyalurkan pinjaman dari lender senilai Rp 13,9 miliar. Hingga Juni 2017, Investree menargetkan bisa menggelontorkan pinjaman sampai Rp 100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×