Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis keagenan perbankan terus mencatat pertumbuhan signifikan, baik dari sisi jumlah agen, volume transaksi, hingga kontribusi terhadap penghimpunan dana murah dan penyaluran kredit.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, mencatatkan kinerja positif pada layanan BNI Agen46 sepanjang Agustus 2025. Jumlah transaksi yang diproses melalui jaringan Agen46 mencapai 64,6 juta transaksi, tumbuh 19,2% secara tahunan (YoY).
Division Head Agen46 BNI Rahma Dhoni mengatakan, pencapaian ini didorong strategi pemetaan jaringan serta optimalisasi perangkat EDC Android yang lebih tepat sasaran, sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan, kecepatan, dan kenyamanan bagi para agen maupun nasabah.
Dari sisi jaringan, BNI Agen46 hingga kini berjumlah 226.831 agen, meningkat 9,8% YoY. Perluasan jaringan ini disebut semakin memperkuat akses layanan keuangan di berbagai wilayah dan pusat kegiatan ekonomi. Sekaligus memperkokoh peran Agen46 sebagai mitra strategis yang melengkapi layanan kantor cabang dan kanal digital BNI.
Baca Juga: Bisnis Agen Laku Pandai Terus Bertaji, Pendapatan Komisi Bank Makin Tebal
Kinerja finansial keagenan juga turut menunjukkan tren yang solid. Fee Based Income (FBI) keagenan tumbuh 14,3% YoY, sementara CASA (saldo rekening afiliasi agen) tercatat sebesar Rp5,2 triliun, naik 31,2% YoY.
"Untuk menjaga akselerasi kinerja, BNI menyiapkan sejumlah inisiatif strategis, antara lain, pendaftaran mandiri (self-registration) melalui aplikasi mobile BNI Agen46, sehingga calon agen dapat mendaftar tanpa harus datang ke kantor," kata Dhoni kepada kontan.co.id, Senin (22/9/2025).
Menatap akhir 2025, BNI optimistis mempertahankan momentum pertumbuhan dengan target jumlah Agen46 mencapai 235.000 unit atau tumbuh 34,8% YoY.
Tak mau kalah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatat jumlah BSI Agen mencapai 125.000 hingga Agustus 2025. Capaian ini naik 16,82% dibanding posisi tahun sebelumnya 107.321. Volume Transaksi di BSI Agen per Agustus mencapai Rp 51 triliun transaksi atau 42% secara tahunan.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, meningkatnya jumlah BSI Agen juga dipengaruhi karena selain sebagai agen literasi, BSI Agen mampu menjadi alternatif layanan yang menjangkau daerah-daerah yang jauh dari kantor cabang.
Layanan yang tersedia di BSI Agen cukup lengkap yakni setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, top-up e-wallet, referral gadai emas, hingga pelunasan pembayaran haji.
BSI juga terus memperkuat layanan untuk menjangkau nasabah hingga pelosok negeri, salah satunya melalui layanan BSI Agen. Dengan jumlah jaringan mencapai 125 ribu, BSI Agen menjadi salah satu channel resmi perseroan dalam penetrasi inklusi keuangan syariah.
Selanjutnya, PT Bank BPD DIY mencatatkan perkembangan yang positif pada bisnis agen laku pandai, baik secara frekuensi maupun volume transaksi.
Per Agustus 2025, frekuensi transaksi agen laku pandai meningkat sebesar 5,16% secara tahunan atau year on year (yoy) atau sebesar 19.443 transaksi. Sedangkan volume transaksi meningkat sebesar 3,58% (yoy) atau terjadi peningkatan sebesar Rp1,49 miliar menjadi sebesar Rp 43,1 miliar hingga Agustus 2025.
"Meningkatnya jumlah agen laku pandai dari sosialisasi menjadi faktor utama terjadinya peningkatan transaksi tersebut," ungkap Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto.
Baca Juga: Jumlah BSI Agen Meningkat 16,82% Jadi 125.000 hingga Agustus 2025
Adapun jumlah agen laku pandai BPD DIY saat ini mengalami peningkatan sebesar 31,78% (yoy) atau meningkat sebesar 463 agen dibandingkan periode Agustus 2024.
Agus menyebut, kontribusi bisnis agen saat ini masih sebesar 0,03% dari total fee based income (FBI). CASA Bank BPD DIY posisi Agustus sebesar 70,24%.
"Tren dan target hingga akhir tahun sampai dengan saat ini masih on the track. Pencapaian sampai dengan Agustus secara proporsional month to month telah tercapai 99,44%. Agen laku pandai saat ini masih cukup diminati di tengah perkembangan Fintech," jelasnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga mencatatkan lonjakan aktivitas transaksi melalui jaringan AgenBRILink. Sepanjang Januari hingga Juni 2025, masyarakat mencatatkan transaksi melalui AgenBRILink sebanyak 540 juta transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp843 triliun.
Transaksi keuangan tersebut dilayani oleh 1,22 juta agen yang tersebar di 67 ribu desa di seluruh Indonesia, yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok negeri.
"Capaian tersebut tidak hanya mencerminkan besarnya aktivitas ekonomi di tingkat lokal, tetapi juga membuktikan bahwa layanan perbankan BRI hadir secara nyata dan mudah diakses hingga level grassroot," ungkap Direktur Utama BRI Hery Gunardi.
Lebih lanjut Hery menyampaikan bahwa capaian AgenBRILink lantaran pengaruh kuat dari fondasi jaringan agen melalui sistem yang andal, aman, dan efisien. Selain menjadi saluran layanan keuangan, model keagenan ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan kantor bank.
Seiring meningkatnya volume transaksi dan kepercayaan masyarakat, AgenBRILink juga memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BRI. Sepanjang paruh pertama tahun 2025, layanan ini membukukan pendapatan non-bunga (fee based income) sebesar Rp787 miliar.
“Kami melihat AgenBRILink bukan hanya sebagai saluran distribusi layanan perbankan, tetapi sebagai simpul ekonomi yang menjangkau jutaan masyarakat hingga ke desa-desa. Melalui jaringan ini, masyarakat bisa mengakses layanan keuangan secara mudah dan langsung ke sistem perbankan nasional," ujar Hery.
Dalam jangka panjang, kata Hery hal ini tak hanya memperkuat inklusi keuangan, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan berkelanjutan bagi BRI, termasuk dalam penghimpunan dana murah (CASA).
Selanjutnya: Berbondong-bondong Sekutu Israel Mulai Akui Negara Palestina di Tengah Krisis Gaza
Menarik Dibaca: Peruri Bestari Festival Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan ke Generasi Muda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News