kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis KTA bank melambat di kuartal I-2019


Minggu, 28 April 2019 / 17:36 WIB
Bisnis KTA bank melambat di kuartal I-2019


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank mencatatkan penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) pada kuartal I-2019 melambat dibandingkan periode sebelumnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya hanya mencatatkan pertumbuhan segmen ini sebesar 4,97% (yoy).

“KTA kami yang berbasis payrool loan pada kuartal I-2019 sebesar Rp 98,7 triliun tumbuh 4,97%. Untuk salary based loan ini kami memang tidak banyak mengeluarkan kuota untuk suku bunga promo untuk menjaga yield KTA,” jelas Direktur Konsumer BRI Handayani pekan lalu.

Segmen ini berkontribusi paling besar atas kredit konsumer BRI sebesar 74,02% dari total realisasi kredit sebesar Rp 134,4 triliun. Makanya meski segmen kredit konsumer lain seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kartu kredit BRI bisa tumbuh di atas 20%, secara total kredit konsumer BRI cuma tumbuh 9,63% pada kuartal I-2019.

Realisasi KPR BRI pada kuartal I-2019 sebesar Rp 28,4 triliun dengan pertumbuhan 22,87%. (yoy), kemudian KKB sebesar Rp 3,8 triliun dengan pertumbuhan 40,76% (yoy), kemudian kartu kredit sebesar Rp 2,5 triliun bertumbuh 35,99% (yoy).

Handayani menambahkan, meskipun melambat mulai kuartal II-2019 segmen KTA melalui payroll loan diprediksi akan mulai bertumbuh lagi sebab pada waktu tersebut akan ada momentum bulan ramadhan, Idul Fitri, hingga liburan anak sekolah.

“Kami berharap di kuartal II-2019 pertumbuhannya lebih besar lagi. Di samping itu, kami juga akan mulai menyediakan pengajuan KTA melalui aplikasi BRIspot dengan proses pengajuan hanya satu hari. Selain itu, kami juga berharap ini dapat bersaing dengan pinjaman online dari perusahaan teknologi finansial (Tekfin),” jelasnya.

Sementara itu Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem juga mengungkapkan hal serupa. Sepanjang kuartal I-2019, ia mengungkapkan bisnis KTA BCA tumbuh flat.

“KTA kami masih tumbuh flat, pertumbuhannya tidak sampai di atas Rp 100 miliar karena sebenarnya bisnis KTA untuk kami masih sebagai komplementer saja bagi nasabah payroll kami yang memang membutuhkan,” katanya kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Sementara secara total sepanjang kuartal I-2019 kredit konsumer BCA senilai Rp 139,64 triliun. Tumbuh 7,66% (yoy) dibandingkan kuartal I-2018 Rp 129,70 triliun. Pertumbuhannya ditopang oleh segmen KPR sebesar 11,3% (yoy) dengan realisasi Rp 86,49 triliun.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) justru mencatat akselerasi pertumbuhan segmen KTA. General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno bilang pertumbuhan KTA BNI mencapai 25% (yoy).

“Hingga kuartal I-2019 pertumbuhan KTA kami tumbuh 25% (yoy). Produk KTA kami yang bertajuk KTA BNI Fleksi terus kami penetrasi ke nasabah payroll dan instansi BUMN, Kementerian,” katanya kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Lebih rinci dari presentasi kuartal I-2019, bank berlogo 46 ini telah menyalurkan KTA senilai Rp 23,85 triliun dengan pertumbuhan 25% (yoy). Segmen ini juga berkontribusi sebesar 29,8% terhadap total kredit konsumer perseroan senilai Rp 80,10 triliun dengan pertumbuhan 8,5% (yoy).

Donny menambahkan hingga akhir tahun BNI menargetkan pertumbuhan KTA di kisaran 30%. Salah satu strategi yang akan dilakukan BNI guna mengakselerasi pertumbuhan adalah dengan memanfaatkan Bulan Ramadhan mendatang.

“Menjelang Ramadhan kami memberikan suku bunga khusus kepada pegawai institusi tertentu dan bunga promo sekaligus dalam rangka HUT BNI. di samping itu, pengajuan akan semakin kami permudah karena bisa kini KTA BNI Fleksi juga bisa diajukan secara online,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×