Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus mencatatkan pertumbuhan bisnis manajemen kas hingga paruh pertama tahun 2025. Perolehan itu turut menyumbang pada pendapatan non bunga hingga dana pihak ketiga (DPK).
Ambil contoh PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin). Hingga Juni 2025, bank dengan kode emiten PNBN ini mencatat volume transaksi manajemen kas mencapai 1,91 juta transaksi senilai Rp 96,2 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, volume transaksinya meningkat dari posisi 1,79 juta pada tahun 2024.
“Pertumbuhan transaksi terjadi di samping karena jumlah nasabah yang terus bertambah juga karena bank terus mendorong nasabah yang ada untuk lebih aktif menggunakan fasilitas cash management,” terang Herwidayatmo kepada Kontan, Jumat (4/7).
Baca Juga: Perbankan Genjot Fee Based Income Lewat Digitalisasi dan Ekosistem Baru
Adapun, capaian ini dihasilkan dari sebanyak 41.000 nasabah yang datang dari berbagai segmen, seperti ritel, UKM, dan korporasi.
Berbicara soal pengguna, nasabah layanan manajemen kas PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga meningkat hingga 20% secara tahunan (YoY) di semester l 2025 ini.
Kendati tak merinci angkanya, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn bilang peningkatan itu seturut dengan pertumbuhan positif pada volume dan nilai transaksinya.
Hera mengatakan, pertumbuhannya terdorong oleh sejumlah strategi yang diterapkan BCA, yakni membangun ekosistem digital melalui open banking API berbasis SNAP dan multi payroll.
Selain itu, pendalaman dan perluasan komunitas bisnis, pengembangan layanan yang sesuai kebutuhan nasabah, serta peningkatan SDM BCA dan keterikatan dengan pelanggan juga turut jadi penggerak pertumbuhannya.
Bahkan, bisnis ini kata Hera juga berkontribusi positif bagi kenaikan pendapatan selain bunga BCA.
Di kuartal l 2025 saja, pendapatan non bunga BCA naik 8,1% YoY menjadi Rp 6,8 triliun, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 8,3% YoY
Baca Juga: Jaga Kualitas Kredit, Perbankan Bisa Kurangi Biaya Pencadangan
“Kemudahan dan fleksibilitas transaksi yang ditawarkan oleh cash management BCA turut pula berkontribusi dalam menjaga arus kas dalam ekosistem BCA, sehingga menopang pertumbuhan dana pihak ketiga, khususnya CASA,” sebut Hera.
Tak mau ketinggalan, bisnis manajemen kas PT Bank DBS Indonesia juga naik 30% hingga Mei 2025 ini.
“Hal ini didorong oleh sektor metal, pertambangan, otomotif, pangan dan pertanian,” kata Dandy Pandi, Head of Global Transaction Services Bank DBS Indonesia.
Serupa, layanan ini juga berbasiskan API sehinga transaksi bisa dilakukan secara real time dan dapat langsung terhubung dengan sistem internal DBS (host to host).
Ke depan DBS Indonesia yakin, bisnis manajemen kasnya dapat terus tumbuh positif.
Begitu pula BCA dan Bank Panin. Herwidayatmo bahkan menarget volume transaksi sebanyak 4 juta hingga akhir tahun ini.
“Dan melihat pencapaian hingga Juni 2025 sudah mendekati 50% dari target, kami optimis target tersebut akan dapat terpenuhi dan diharapkan akan meningkatkan nilai transaksi sebesar 10% - 15% hingga akhir tahun 2025,” bidik Herwidayatmo.
Selanjutnya: Orangtua Perlu Pahami Tanda Awal Speech Delay dan Langkah untuk Mengatasinya
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 7-8 Juli, Siaga Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News