Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah Dana Pensiun Pertamina dan Islamic Development Bank (IDB) meneken perjanjian kerja sama strategis dengan belum lama ini, kedua belah pihak bakal bergerak cepat untuk mencari mitra-mitra baru.
Dalam jangka waktu sekitar dua bulan, ditargetkan sudah dapat kepastian siapa saja yang akan masuk sebagai pemegang saham di perusahaan private equity yang bakal mereka bentuk. "Sehingga di akhir Mei atau sebelum bulan puasa perusahaan ini sudah bisa jalan," kata Presiden Direktur Dapen Pertamina Helmi Kamal Lubis.
Untuk mitra asing sendiri, dia bilang pihaknya sudah mengantongi dua calon kuat investor dari Timur Tengah. Masing-masing berasal dari Bahrain dan Abu Dhabi.
Menurut Helmi invesor dari Timur Tengah memang sangat tertarik untuk masuk ke Indonesia. Bahkan beberapa diantaranya sudah pernah mencicipi bisnis di Indonesia meski kebanyakan tak bertahan lama.
Nah, dengan adanya reputasi dari IDB serta pengalaman Dapen Pertamina dalam berinvestasi ia yakin upaya untuk menggaet investor asing pun tak bakal susah. Apalagi potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang besar sehingga bisa menjadi ladang bagi masuknya modal asing.
Sementara yang lokal, pihaknya akan mendekati pengelola dana pensiun besar dari sesama perusahaan BUMN yang memiliki dana kelolaan yang besar, seperti dana pensiun PT Telkom. Selain untuk memperkuat permodalan dari dalam negeri, pencarian mitra dapen lain disebutnya sebagai saran dari Otoritas Jasa Keuangan untuk lebih mendorong industri dana pensiun di dalam negeri.
"Bukan saja sosialisasi soal kesediaan untuk menamkan modal, tapi juga apakah mereka menangkap visi yang sama dengan kita di bisnis ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News