kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bisnis Wealth Management Makin Bergairah, Sejumlah Bank Pasang Target


Senin, 19 Agustus 2024 / 19:31 WIB
Bisnis Wealth Management Makin Bergairah, Sejumlah Bank Pasang Target
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis.(25/7/2024). HSBC Indonesia memproyeksikan pertumbuhan segmen Wealth Management di angka dua digit tahun ini.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Seiring dengan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi yang makin meningkat, hal ini berimbas pada peningkatan kelolaan dana dari produk wealth management di sejumlah bank tanah air.

Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, mengatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan segmen wealth di angka dua digit hingga akhir tahun 2024. 

"Kalau saya melihat animo untuk berinvestasi itu tetap ada. Karena kan semua orang mencoba memaksimalkan investasinya, dan mendiversifikasi. Mereka lebih ambil untuk jangka panjang," ungkap Lanny kepada Kontan.

Baca Juga: Dana Kelolaan Wealth Management di Sejumlah Bank Naik Pada Semester I-2024

Lebih lanjut, Lanny merinci, dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan, HSBC setidaknya memiliki sekitar 50 sampai 60 produk wealth. Para nasabah affluent biasanya cenderung menginginkan alokasi investasi yang seimbang, antara obligasi, saham, dan funds

Belum lama ini HSBC Baru saja meluncurkan produk wealth yakni Reksadana BNPP Global Tech Titans bekerjasama dengan PT BNP Paribas.  Melalui produk ini, HSBC menargetkan sekitar 20%-30% berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis wealth management tahun ini. 

"Minat tetap ada untuk investasi. Kalau dilihat dari survei sekitar 57% orang bilang bahwa dia pengen tambah terus (dana investasinya)," ungkap Lanny.

Baca Juga: Bank Danamon: Dana Simpanan Nasabah di Atas Rp 1 Miliar Meningkat 25%

Sementara itu sejumlah bank lainnya juga mencatatkan pertumbuhan bisnis wealth management di semester I-2024, seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya.

Head of Preferred, Wealth, and Insurance Business CIMB Niaga Ariteguh Arief mengatakan, per Juni 2024 total portofolio kelolaan dana wealth mencapai di kisaran Rp 63 triliun.

"Paling banyak itu nasabah investasi pada produk bonds, dan mutual fund. Untuk bonds itu dikisaran Rp 2 triliun per bulannya, dan Mutual Fund dikisaran Rp 1 triliun. Transaksinya signifikan, naik 4 kali lipat," ungkapnya kepada Kontan belum lama ini.

Adapun hingga akhir tahun 2024, Ariteguh menyebut pihaknya menargetkan pertumbuhan wealth dikisaran dua digit. Salah satu strategi yang dilakukan CIMB Niaga adalah dengan menyediakan kemudahan akses terhadap berbagai pilihan investasi digital melalui inisiatif  #GetWealthSoon. 

"Aspirasi saya untuk wealth management bisa capai Rp 70 triliun sampai akhir tahun ini," ungkapnya. 

Sementara itu, Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengatakan, dana kelolaan Wealth Management di Semester I 2024 tumbuh positif, terutama didukung pertumbuhan Asset Under Management (AUM) dari instrumen bonds.

"Nilai dana kelolaan Wealth Management Danamon dari sejak akhir tahun 2023 sampai dengan Juni 2024 bertumbuh sebesar 16%. Dengan outlook potensi pemangkasan suku bunga ke depannya, produk berbasis obligasi masih menjadi produk yang diminati oleh nasabah saat ini," ungkap Ivan kepada Kontan.

Ivan menyebut, minat yang besar dari masyarakat terhadap produk obligasi pemerintah baik dalam denominasi rupiah maupun USD.

Selain itu, instrumen reksadana dengan Investasi di obligasi baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi yang memberikan imbal hasil optimal dengan volatilitas yang relatif terjaga juga menjadi pilihan yang cukup diminati masyarakat.

Baca Juga: Dana Kelolaan Wealth Management di Sejumlah Bank Naik Pada Semester I-2024

Lebih lanjut, Ivan mengatakan, beberapa nasabah yang memang memiliki tingkat appetite yang tinggi terhadap risiko,pertumbuhan pasar saham global sepanjang semester I-2024 juga membuat Investasi di Reksadana Syariah Berbasis Efek Luar Negeri, khususnya yang memiliki eksposur di saham teknologi global, cukup diminati oleh pasar.

Sementara, untuk reksadana saham dengan Investasi di pasar saham Indonesia, Danamon melihat minat yang cukup besar di Kuartal I 2024, dan koreksi yang terjadi di Kuartal II 2024 dimanfaatkan oleh sebagian nasabah untuk mengakuisisi asset saham dengan kondisi valuasi yang relatif lebih murah.

"Danamon menargetkan adanya pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management) di atas 15% dan terus melakukan inovasi berkelanjutan, serta mengutamakan penambahan produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah,"  ungkap Ivan.

Danamon akan fokus terutama pada segmen nasabah high-end affluent melalui layanan prioritas Danamon Privilege dengan minimum penempatan dana Rp 500 juta, serta nasabah Milenial yang berusia 25 tahun sampai 40 tahun melalui layanan Danamon Optimal dengan minimum penempatan dana Rp 50 juta.

Baca Juga: Bank BCA Buka Lowongan Kerja Buat Fresh Graduate Agustus 2024, Cek Posisi yang Dibuka

Danamon sendiri telah meluncurkan reksadana online di mobile banking D-Bank PRO untuk memudahkan nasabah berinvestasi, serta fitur transaksi valas dengan nilai tukar yang sangat kompetitif melalui tabungan multi-currency Danamon LEBIH PRO, yang dilengkapi dengan kartu debit berkapabilitas internasional dengan fitur auto switching currency.

Adapun EVP Corporate and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F Haryn mengatakan, Bisnis wealth management di BCA memiliki tren yang positif dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki investasi & asuransi, serta meningkatnya literasi keuangan. 

"Hal ini tercermin dari total Asset Under Management (AUM) Reksadana & Obligasi yang meningkat lebih dari 40% secara YoY per Juni 2024. Di antara dua produk investasi itu, Reksadana menjadi produk yang paling diminati investor," ungkap Hera.

Hera menyebut, peningkatan ini merupakan hasil dari inovasi pada aplikasi myBCA yang memberikan kemudahan solusi perbankan serta investasi, cukup pada satu aplikasi.  Melalui fitur Welma pada aplikasi myBCA, nasabah bisa mendapatkan beragam kemudahan investasi 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×