Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menganggap penting rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Menurut Mahendra, ancaman globalisasi dan persaingan di wilayah Asia dan Asia Tenggara, membutuhkan kesiapan dari perusahaan dalam negeri. Salah satunya adalah memperkuat permodalan dan industri dalam negeri, termasuk memperkuat Industri perbankan.
Akuisisi antara BTN dengan BMRI akan menghasilkan sebuah perusahaan perbankan yang kuat. "Yang saya lihat, konsolidasi dari Bank kita agar besar itu mutlak menghadapi globalisasi," ujar Mahendra, Selasa (22/4) di Istana Negara, Jakarta.
Saat ini, pemerintah sedang membahas proses akuisisi kedua Bank tersebut. Mahendra mengaku, pemerintah tengah menghitung untung-ruginya. Salah satu yang harus diantisipasi adalah perbedaan budaya kedua perusahaan.
Namun demikian, dibalik kesulitan itu ada potensi keuntungan. Diantaranya adalah, Indonesia akan memiliki Bank yang siap bersaing secara global. Karena kedua Bank ini memiliki keunggulan masing-masing, seperti BTN yang khusus untuk membiayai kredit perumahan.
Mahendra bilang, jika berkaca pada perjalanan penyatuan Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa menjadi Semen Indonesia, kesulitan-kesulitan itu ternyata bisa untuk diatasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News