Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi, Dessy Rosalina, Titis Nurdiana | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri ternyata merupakan awal dari rencana pemerintah melakukan konsolidasi BUMN sektor keuangan. Dalam dokumen yang diperoleh KONTAN, menyebutkan setelah pengalihan saham dwiwarna BTN, aset Bank Mandiri akan menjadi lebih dari Rp 850 triliun.
Tahap kedua adalah konsolidasi BUMN Keuangan non-bank ke dalam bank BUMN yang fokus pada microfinance dengan tujuan untuk untuk meningkatkan penetrasi perbankan dan financial inclusion di Indonesia. Tahap ketiga atau terakhir, pengalihan kepemilikan pemerintah di bank BUMN ke bank BUMN anchor. Artinya, akan ada satu "superbank" BUMN di Indonesia.
Tapi, tahap awal memang harus memuluskan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Sumber KONTAN yang mengetahui rencana itu berbisik, hanya hitungan waktu bagi Mandiri memiliki BTN. "Tanggal 21 Mei mendatang di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN, Mandiri akan mendapatkan izin prinsip atas akusisi BTN. Tapi masih ada proses selanjutnya yang harus dilewati," ujar sumber tersebut.
Setidaknya ada tiga poin penting yang digunakan Kementrian BUMN untuk memberi restu kepada Mandiri. Pertama, aset dan Penyaluran kredit. Mandiri merupakan bank BUMN dengan aset terbesar di Indonesia maupun diantara bank BUMN. "Kemampuan bank dalampenyaluran kredit menjadi salah satu fokus dari kebutuhan untuk melakukan konsolidasi bank BUMN agar lebih optimal memberikan kontribusi ke ekonomi," tulis Kementrian BUMN dalam kajian itu.
Kedua, Penghimpunan Dana. Mandiri memiliki kemampuan terbesar dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Sedangkan BTN selalu kesulitan likuiditas. Ketiga, Permodalan. Mandiri merupakan bank dengan modal terbesar sedangkan BTN adalah bank pemerintah dengan modal paling minim.
Di bagian akhir kajian tersebut, kesimpulan Kementrian BUMN : Untuk menjawab urgensi konsolidasi bank, penggabungan Bank BTN ke Bank Mandiri menjadi prioritas dan merupakan alternatif yang terbaik saat ini. "Kajian awal, Mandiri akan menerbitkan saham baru untuk mengakuisisi BTN," tambah sumber KONTAN itu.
Menuai protes
Kendati mendapat lampu hijau dari BUMN, proses akuisisi Mandiri terhadap BTN menghadapi sejumlah rintangan. Misalnya dari Serikat Pekerja (SP) BTN yang telah menyiapkan program one lot one worker. Program ini memungkinkan sekitar 11.000 pegawai BTN memiliki saham BTN dan Mandiri sehingga bisa ikut ambil suara di RUPSLB.
"Sudah hampir selesai. Mungkin Kamis nanti, semua pegawai BTN akan jadi pemegang saham BTN dan Bank Mandiri," terang Satya Wijayantara, Ketua Umum SP BTN. Selain itu, akusisi ini juga harus mendapat persetujuan dari DPR.
Selengkapnya di Harian KONTAN 21 April 2014 halaman 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News