Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seiring dengan kerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan otoritas keuangan Korea Selatan, Bank Negara Indonesia (BNI) memastikan diri untuk segera membuka kantor cabang penuh di negeri ginseng tersebut. Untuk merealisasikan rencana itu, BNI bakal menginvestasikan dana senilai US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,28 triliun (Rp 12.853 per dollar AS).
Bagi BNI, nilai investasi tersebut cukup layak mengingat potensi bisnis yang bisa dikembangkan. Adapun investasi yang disiapkan BNI tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan sewa kantor, perekrutan pegawai, hingga belanja IT.
Menurut Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI, pihaknya melihat ada potensi bisnis yang besar dari hubungan Indonesia dan Korea, khususnya dalam hal perdagangan ekspor impor. "Nilai transaksi ekspor impor Indonesia - Korea mencapai sekitar US$ 30 miliar. Saat ini yang melalui BNI hanya 1% dari jumlah itu. Dengan buka cabang di sana, kami ingin tingkatkan pangsa pasar hingga 2%-3%," ucap Baiquni, Kamis (16/4).
Selain potensi dari kegiatan ekspor impor, BNI juga melihat adanya potensi dari bisnis remmitance. Baiquni bilang, saat ini ada sekitar 41 ribu warga Indonesia yang bekerja di Korea.
Potensi lainnya, Baiquni menambahkan, adalah perusahaan-perusahaan Indonesia yang melebarkan sayap bisnisnya di Korea dan sebaliknya. "Nanti juga akan kami kembangkan ke pembiayaan," imbuh Baiquni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News