Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) terus melakukan persiapan untuk merealisasikan pembukaan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) di Korea Selatan dan Myanmar. Bahkan untuk KCLN di Korea Selatan, BNI memperkirakan sudah bisa beroperasi di triwulan IV-2015.
Menurut Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI, pihaknya sampai saat ini sedang menunggu izin dari FSA (Financial Services Authority) Korea Selatan. Begitu pula dengan upaya membuka KCLN di Myanmar. "Kami masih sedang melengkapi persyaratan untuk mendapatkan izin supaya biza membuka cabang disana. Baru setelah itu kita akan mencari lokasi yang tepat serta mempersiapkan SDM untuk ditempatkan disana," kata Baiquni di Jakarta, Rabu (15/4).
Baiquni optimis pembukaan KCLN di Korea Selatan bisa dilakukan tahun ini. Terlebih Korea Selatan memiliki potensi bisnis yang besar dari segi layanan trade finance serta remitansi. Sebab memang cukup banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Korea Selatan. "Mungkin di triwulan IV 2015 KCLN kami sudah beroperasi," ujar Baiquni.
Sayangnya, untuk KCLN Myanmar belum ada tanda menggembirakan. Baiquni bahkan mengakui realisasi pembukaan KCLN di Myanmar mungkin sulit terwujud tahun ini. "Kendalanya yang memang di proses perizinan dengan Otoritas setempat," tutur Baiquni tanpa mau menjelaskan lebih jauh.
Baiquni juga menolak menyebut nominal investasi yang dikeluarkan BNI untuk membuka KCLN di Korea Selatan dan Myanmar. Menurutnya, investasi yang disiapkan tidak besar karena hanya untuk sewa kantor dan perangkat IT. "Kita juga menunggu jawaban dari Otoritas setempat tentang berapa modal disetor yang harus dipenuhi. Dari sana baru bisa ada gambaran," pungkas Baiquni.
BNI sampai saat ini memiliki lima KCLN, yakni di Singapura, Tokyo, Hong Kong, London dan New York. Selain itu, BNI juga memiliki masing-masing satu kantor cabang pembantu di Osaka, Kantor Cabang Terbatas (LPB) di Singapura dan BNI Remittance Agency di Hongkong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News