kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BNI akan tekan penurunan laba 10%-15%


Selasa, 15 September 2015 / 22:02 WIB
BNI akan tekan penurunan laba 10%-15%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tengah berjuang untuk meningkatkan kinerjanya di tahun ini. Direktur Utama Bank BNI Achmad Baequni mengatakan, sampai akhir tahun diharapkan penurunan laba perseroan bisa ditekan menjadi hanya 10% sampai 15%.

Baequni mengatakan bahwa pada semester I, BNI mengalami penurunan laba 50,8% menjadi Rp 2,4 triliun. Dengan prediksi bahwa penurunan laba bersih sampai akhir tahun di angka 10% maka potensi laba bersih perseroan sampai akhir tahun adalah sebesar Rp 9,7 triliun.

Namun hal ini nampaknya akan sulit dilakukan, sebab sampai semester I-2015, tercatat laba bersih BNI baru mencapai Rp 2,4 triliun atau 24% dari target.

Untuk mencapai target laba bersih sampai akhir tahun, Baequni mengaku akan mengoptimalkan pendapatan dari fee based income. Sebagai informasi, pada tahun lalu fee based income perseroan adalah sebesar Rp 215 miliar.

Baequni menambahkan, untuk meningkatkan fee based income perseroan, bank berlogo angka 46 ini akan mengoptimalkan transaksi bisnis nasabah melalui transaksi elektronik. Lalu mengembangkan produk dan layanan dalam rangka inklusi keuangan serta untuk memenuhi solusi keuangan secara menyeluruh.

Selain itu, BNI akan meningkatkan pendapatan dari bancassurance, dan penyediaan layanan cash management.


Jika dilihat tahun lalu, fee based income BNI sebagian besar yaitu 48,5% diperoleh dari bisnis kartu, lalu bisnis telemarketing sebesar 19,2%, konsumer lending sebesar 17%, dan bisnis in branch sebesar 14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×