Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membangun gedung baru di daerah Pejompongan. Gedung dengan nama Menara BNI itu nanti ditujukan untuk optimalisasi aset milik perusahaan. Selain itu, pembangunan gedung juga dimaksudkan untuk efisiensi biaya sewa kebutuhan ruang kantor atau office space yang terus meningkat.
Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan, kebutuhan sewa ruang kantor untuk kantor pusat saat ini mencapai 29.677,33 meter persegi (m2). Dengan dibangunnya Menara BNI ini akan secara signifikan mengurangi kebutuhan sewa ruang kantor yang akan berdampak kepada efisiensi biaya sewa.
“BNI juga ingin memiliki gedung baru yang iconic, inovatif, fleksibel, dan tanggap terhadap perkembangan zaman, yang kami rencanakan untuk digunakan sebagai pusat aktivitas consumer banking BNI,” ujar Baiquni, Selasa (19/4).
Baiquni memperkirakan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung tersebut berkisar Rp 400 miliar hingga Rp 1 triliun.
Untuk membangun gedung ini, BNI menggandeng PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PP). Ground Breaking gedung baru BNI dilaksanakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Rini M Soemarno di lokasi proyek, Jalan Pejompongan Raya V Nomor 24, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/4).
Menara BNI ini akan menempati lahan seluas 14.817 m2 dengan total konstruksi seluas 64.061 m2. Bangunan ini nantinya akan terdiri atas 1 basement, 1 semi basement, 1 Ground Floor, 30 lantai, 1 roof, dan 1 parapet roof.
Baiquni mengatakan, menara BNI dibangun dengan konsep green building yang akan disertifikasi oleh Green Building Council Indonesia. Konsep green yang akan diimplementasikan antara lain adalah Ruang Terbuka Hijau yang cukup luas, serapan tangkapan hujan yang maksimal, penyediaan parkir sepeda, serta fasilitas shower yang mendukung bike to work.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News