Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memprediksi sampai akhir tahun, sektor kontruksi bisa menopang pertumbuhan kredit BNI antara 14% sampai 16%. Hingga kuartal pertama 2016, pertumbuhan kredit BNI tercatat mencapai 21,2%. Sebagian besar pertumbuhan kredit ini ditopang oleh sektor bisnis dan konsumer banking.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan untuk sektor bisnis banking, tercatat pada kuartal 1 2016 mengalami kenaikan 22,7% menjadi Rp 234,22 triliun. Kenaikan penyaluran kredit sektor ini, ditopang dari penyaluran kredit sektor kontruksi yang tumbuh 127,5% menjadi Rp 5,99 triliun. “Selain itu, beberapa sektor yang tumbuh adalah sektor manufaktur, pertaninan, transportasi, pergudangn, komunikasi, kontruksi, kelistrikan, gas, air dan pertambangan,” ujar Baiquni, Selasa, (12/4).
Direktur Korporasi BNI Herry Sidharta mengatakan bahwa, dengan rencana pemerintah memacu pembangunan infrastruktur pada 2016 ini, diharapkan bisa meningkatkan proporsi kredit BNI di sektor bussiness banking terutama infrastruktur. Tercatat pada kuartal 1 2016, proporsi komposisi kredit sektor bussiness banking masih berada diangka 71,7%. Diharapkan menurut Herry, sampai akhir tahun proporsi kredit disektor infrastruktur bisa mencapai 89%.
“Jadi sebagian besar kredit infrastruktur ini berasal dari perusahaan kontruksi BUMN dalam hal ini adalah pembangkit listrik dan jalan tol,” ujar Herry, Selasa, (12/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News