CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

BNI bantu kelompok tani bangun ekowisata di Bogor


Minggu, 14 November 2021 / 13:37 WIB
BNI bantu kelompok tani bangun ekowisata di Bogor
ILUSTRASI. BNI membantu kelompok tani bangun ekowisata di Bogor.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyalurkan bantuan berupa penguatan kapasitas Kelompok Tani Hutan Organik Megamendung untuk membangun ekowisata. Tempat ini berlokasi di Bogor, Jawa Barat. 

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, dukungan perusahaan sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim melalui Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 ke-26 atau COP26. 

Hal ini juga sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus mendorong pelaku industri perbankan untuk melaksanakan kebijakan keuangan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau. 

“BNI tidak ketinggalan dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dengan 3 Pilar SGDs yaitu pilar ekonomi, sosial dan lingkungan baik dari sisi bisnis maupun program pemberdayaannya,” kata Mucharom dalam keterangan resmi, Minggu (14/11). 

Baca Juga: Perbankan kembali nikmati pendapatan bunga bersih seiring pulihnya permintaan kredit

Tak hanya itu, bank juga mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mengoptimalkan potensi ekonomi di kawasan ekowisata. BNI telah memberikan bantuan berupa pemberian 15.000 bibit pohon, pembangunan pusat pembibitan, penanaman pohon dengan Geo-tagging, hingga pemeliharaan tanaman hingga tumbuh besar. 

Kini sudah belasan ribu pohon yang tumbuh di lahan hutan organik Megamendung dan memiliki luas 22 hektare. Pada perayaan HUT ke – 75 pada Juli 2021 lalu, BNI pun menggerakan seluruh BNI Hi-Movers untuk menanam 7.500 pohon secara serentak. 

Bantuan BNI menyentuh daya tarik hutan organik lainnya, yaitu keindahan alamnya untuk menjadi inti Ekowisata. Ini sejalan dengan animo masyarakat saat ini yang sangat tinggi dalam mengunjungi lokasi-lokasi wisata berbasis alam. 

"Pandemi ini mengubah preferensi wisata masyarakat menjadi lebih hijau. Ini akan menjadi potensi sangat baik bagi masyarakat sekitar hutan organik untuk mengembangkan wisata serta usaha-usaha kecil yang menarik lainnya," sebutnya. 

Ke depannya, program pemberdayaan ini akan berlanjut ke pengembangan bisnis mikro. BNI memiliki program baik terkait subsidi maupun non-subsidi yang kompetitif untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat di hutan organik. 

"Jika ada produk kerajinan yang menarik dari hutan organik Mega Mendjng ini, kami tentu sebagai bank global akan bantu mencarikan potensi ekspornya," kata Mucharom. 

Melalui bantuan BNI, pengelola hutan organik Megamendung Yuhan Subrata berharap akan lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui pengelolaan lahan kritis hingga menjadi kawasan hijau. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapat edukasi tentang pentingnya lahan hijau untuk menahan air.

“Jika 1 pohon saja bisa menahan sekitar 20 liter air, bayangkan berapa banyak air yang dapat kita tahan dari lahan hutan 22 hektar ini yang didalamnya terdapat hingga 1.500 pohon. Banyak sekali air yang dapat ditahan untuk tidak membanjiri Ibukota Jakarta,” ujar Yuhan.

Dalam memperluas kawasan hijau, pihaknya mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang mampu mendistribusikan air ke lahan-lahan yang masih kritis tanpa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau listrik. Teknologi ini diterapkan pada hidran pendistribusi air di hutan organik Megamendung.

Sistem ini mengandalkan pompa mekanik sederhana yang dapat mengalirkan air ke dataran lebih tinggi. Sistem ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air petani yang terus melakukan penghijauan di kisaran hutan organik. 

Selanjutnya: Kuartal IV-2021, BNI kejar pertumbuhan transaksi kartu kredit 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×