Reporter: Wahyu Satriani, Andri Indradie, Raymond R. |
JAKARTA. Gaung pelepasan saham perdana (IPO) Garuda Indonesia kini bergeser ke industri perbankan. Setelah disebut-sebut berniat membeli Bahana Securities, salah satu penjamin emisi (underwriter) Garuda yang buntung, PT Bank BNI Tbk (BBNI) kini muncul dengan skema baru akuisisi BUMN yang malang tersebut.
Sumber KONTAN membeberkan, Bank BNI berniat mengakuisisi Bahana Securities melalui induknya, yakni PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Sekali dayung, dua sampai tiga pulau terlampaui. BNI bukan hanya menggaet Bahana Securities, melainkan juga anak usaha BPUI lain. Seperti Bahana Artha Ventura dan Bahana TCW Investment Management. "Wewenang penuh persetujuan skema ini ada di pemerintah, selaku pemegang saham penuh BPUI dan BNI," bisiknya.
Direktur Utama Bank BNI Gatot M. Suwondo sebelumnya menegaskan, BNI bersedia masuk ke Bahana dengan syarat biaya akuisisi tersebut dibayarkan dengan obligasi rekapitalisasi milik BNI, senilai Rp 17,1 triliun. "Di luar mekanisme itu, kami tidak mau," katanya. Skema ini baru bisa dilakukan jika ada perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17/1998 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Gatot menambahkan, pemerintah bakal diuntungkan melalui skema akuisisi berupa penukaran obligasi rekapitalisasi perbankan imbas krisis tahun 1997-1998 itu.
Sekadar mengingatkan, keberadaan obligasi rekapitalisasi merupakan bentuk utang pemerintah kepada perbankan dan sampai sekarang biaya bunga utang itu masuk di belanja negara. "Intensi kami terutama adalah mengurangi utang pemerintah," ujar Gatot.
Tentu saja BNI juga diuntungkan, karena bisa memiliki Bahana Artha Ventura yang selama ini berkecimpung di penyaluran modal ventura di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan koperasi. BNI pernah melontarkan niatnya mengakuisisi lembaga keuangan untuk memperkuat penetrasi di segmen kredit UMKM.
BPUI happy
Direktur Utama BPUI Heri Sunaryadi menyambut baik rencana BNI ini. "Semua aspek perubahan kepemilikan di Bahana Group merupakan wilayah pemegang saham. Namun, pada prinsipnya kami sangat terbuka," ujarnya.
Deputi Bidang Jasa Kementrian BUMN Parikesit Suprapto menuturkan, sampai saat ini pemerintah belum menerima pengajuan proposal skema akuisisi secara resmi dari BNI. Sedangkan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar yang semula secara terbuka mendukung langkah BNI ini, berubah tertutup ketika dikonfirmasi kembali. "Lebih baik tanyakan langsung pada Dirut BNI," katanya.
Jika memang BNI serius, bank berlogo angka 46 ini harus bersaing dengan sesama BUMN yakni Perusahaan Penjamin Aset (PPA), yang juga berniat mengakuisisi Bahana Securities melalui induknya, yaitu BPUI (KONTAN, Jumat 18 Maret 2011).
Siapa pemenangnya?.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News