Reporter: Bernadette Christina Munthe |
JAKARTA. Rencana PT Bank BNI Tbk (BBNI) mengakuisisi Bahana Securities dengan menggunakan obligasi rekapitulasi masih sebatas wacana. Saat ini, BNI memiliki obligasi rekapitulasi sebesar Rp 17 triliun.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan rencana penukaran obligasi rekapitulasi dengan kepemilikan saham pada perusahaan BUMN sudah dilakukan BNI sejak 2008 tetapi tidak ditanggapi oleh pemerintah. "Tetapi ketika kami baca di media Menteri BUMN merestui kita anggap itu sebuah respon terhadap niatan kami. Kami belum intensif dengan Bahana dan kami belum mengusulkannya kepada Menteri keuangan," ujarnya, Rabu (16/3).
Gatot bilang penukaran obligasi rekap tersebut akan menguntungkan semua pihak. Sebab, utang pemerintah akan berkurang, BUMN bisa lebih ramping dan BNI akan memiliki nilai yang lebih tinggi karena memiliki anak usaha yang bagus. "Yield obligasi recap sangat rendah bunganya masih nol koma berapa persen dengan konversi ini maka return BNI semakin tinggi," tambahnya.
Gatot bilang bila hal ini direstui maka maka pihaknya akan mengincar bank, asuransi, holding bahana dan Danareksa. "Kita sedang lihat-lihat dulu yang pasti dananya tidak akan berasal dari right issue karena sudah dialokasikan, untuk memuluskan konversi ini harus ada Peraturan Pemerintah yang diubah," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News