Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Seretnya penyaluran kredit turut berimbas terhadap kinerja bank dalam menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Lihat saja Bank BNI. Kucuran KUR BNI menurun sebesar 22% secara tahunan (year on year/yoy) per kuartal III 2014.
Kendati kinerja jeblok, bank pelat merah ini optimistis meraih target penyaluran KUR mencapai Rp 4,7 triliun pada akhir tahun nanti. Siwi Peni, Kepala Divisi Komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) BNI, menegaskan, penyaluran KUR turun karena banyak debitur yang melunasi kredit.
Saat ini, angsuran KUR BNI rata-rata berjangka waktu tiga tahun. "Makanya jumlah KUR menurun," ujar Siwi, Rabu (12/11).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, volume KUR BNI mencapai Rp 3,47 triliun. Jumlah ini menurun 22% dibandingkan akhir September 2013 yang mencapai Rp 4,47 triliun.
Selama ini, sebagian besar KUR BNI tersalurkan ke sektor perdagangan atau mencapai 60% dari total baki kredit KUR. Hingga pengujung tahun ini, BNI menargetkan penyaluran KUR mampu tembus Rp 4,70 triliun. Target ini tumbuh 12,17% dibandingkan dengan realisasi akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 4,19 triliun.
Agar target tercapai, BNI bakal mengucurkan KUR melalui lembaga linkage atau perantara. "BNI juga tetap menyalurkan KUR secara organik," jelas Siwi.
Mengutip data Komite KUR, Kementerian Koordinator Perekonomian, tujuh bank nasional penyalur KUR telah menyalurkan kredit hingga Rp 152,71 triliun per September 2014, tumbuh 33,75% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News