Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo
BOGOR. Penggunaan kartu debit diperkirakan akan terus meningkat. Karena itu, Bank Negara Indonesia (BNI) akan memaksimalkan pertumbuhan penggunaan kartu debit pada tahun 2014. Bank berlogo angka 46 ini menargetkan, jumlah dan nilai transaksi kartu debit BNI tahun depan tumbuh 35%.
Dodit W. Probojakti, GM Product Management Division Consumer & Retail Banking BNI, memperkirakan, pertumbuhan transaksi kartu debit di industri perbankan hingga akhir tahun ini sebesar 31,6%. Nilai transaksi kartu debit sepanjang tahun ini mencapai Rp 145,7 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 243 juta transaksi.
Sementara, pertumbuhan kartu kredit secara industri hanya di kisaran 10% selama tahun ini. BNI menargetkan transaksi kartu kredit tahun depan tumbuh di kisaran 10%-15%. "Pertumbuhan kartu debit lebih tinggi dari kartu kredit," ucap Dodit.
Pertumbuhan penggunaan kartu debit yang lebih pesat tentu wajar lantaran setiap nasabah bank pasti memiliki kartu debit. Selain itu, penggunaan kartu debit juga terus meningkat lantaran makin banyak merchant menerima transaksi kartu debit. Hingga November 2013, pertumbuhan volume belanja menggunakan kartu debit BNI meningkat 43% ketimbang periode yang sama tahun 2012.
Menurut Dodit, pangsa pasar kartu debit BNI saat ini sebesar 4,5%. Sementara, pangsa pasar kartu kredit BNI mencapai 9,1%. "BNI masuk dalam tiga besar dari 55 bank penerbit kartu debit," kata Dodit.
BNI memang mematok target cukup tinggi untuk pertumbuhan kartu debit. Namun, BNI juga ingin menjadi bank pilihan masyarakat dalam bertransaksi. Caranya dengan mengubah kebiasaan nasabah bertransaksi di cabang. Maklum, sekitar 80%-90% nasabah BNI masih bertransaksi di kantor cabang.
Ke depan, BNI akan mengarahkan nasabah untuk menggunakan layanan electronic channel baik melalui kartu debit, e-commerce, maupun e-banking. "Harapannya, porsi transaksi nasabah di kantor cabang menjadi 60%-70%," imbuh Dodit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News