Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk membidik pendapatan non bunga alias fee based income dari nasabah korporasi sebesar Rp 500 miliar. Angka itu tumbuh 30% dari periode yang sama tahun lalu.
Pimpinan Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI, Iwan Kamaruddin mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah mencapai 75% dari target yang ditetapkan tersebut. Ini artinya, sampai saat ini, perseroan baru mencapai fee based income sebesar Rp 375 miliar.
Iwan mengungkapkan, pertumbuhan fee based korporasi pada tahun ini menghadapi tantangan karena kondisi perekonomian yang melambat dan kondisi politik. Namun, selesainya pemilihan Presiden, diharapan kondisi ekonomi dapat bangkin dan dengan demikian roda perputaran ekonomi dapat kembali meningkat.
"Gejolak politik sedikit mempengaruhi dimana dana yang sebelumnya mengalami pengetatan, sekarang setelah terselesaikannya masalah politik pemilihan Presiden, ekonomi bisa bangkit dan diharapkan roda perputaran ekonomi akan meningkat. Tapi saya percaya kalau politik dan pemerintahan lancar, maka bisnis akan berjalan lagi dan akan mendorong transaksi. Kami sudah cukup kuat dalam memberikan layanan misalnya untuk bisnis asuransi dan layanan lainnya," kata Iwan di Gedung BNI, Rabu (8/10).
Iwan bilang, sebanyak 50% porsi fee based income disumbang oleh cash management. Bank dengan kode saham BBNI ini, menargetkan dana kelolaan layanan cash management sebesar Rp 90 triliun sampai dengan akhir tahun 2014 mendatang.
Saat ini, kata Iwan, posisi dana kelolaan cash management di BNI adalah sebesar Rp 80 triliun. Dana kelolaan cash management yang ada pada perseroan adalah dana giro. Utamanya adalah dari nasabah perusahaan atau lembaga, termasuk instansi pemerintah.
"Kami menargetkan sekitar Rp 90 triliun sampai akhir tahun. Kuartal ini kami di posisi Rp 80 triliun menuju Rp 90 triliun. Tapi tentu dalam perjalanannya ada dinamika naik turun, karena uang giro adalah dana yang dipakai nasabah, bukan untuk simpanan di bank. Dana kelolaan cash management mengandalan dana giro dan bukan deposito serta bukan tabungan, jadi posisinya bisa naik dan bisa turun," ujarnya.
Lebih lanjut Iwan menambahkan, capaian dan target cash management tersebut tumbuh sekitar 20% dibandingkan dengan dana kelolaan cash management BNI tahun 2013 lalu. Iwan optimis pihaknya dapat mencapai angka yang ditargetkan tersebut.
Salah satu sumbangsih cash management adalah virtual account. Terbaru, BNI melakukan kerja sama dengan Sun Life Financial Indonesia untuk layanan penerimaan premi melalui BNI Virtual Account dan juga autodebit. Virtual account ini, kata Iwan, merupakan upaya peningkatan layanan cash management.
Iwan menambahkan, BNI Virtual Account dan juga BNI Autodebit ini memberikan kemudahan dalam pembayaran premi bagi para pemegang polis Sun Life dan tentunya kemudahan bagi Sun Life dalam pengelolaan penerimaan. Hal ini karena, dengan BNI Virtual Account, transaksi terjadi secara online real time, sehingga Sun Life dapat memantau hal tersebut.
Menurut Iwan, BNI Virtual Account berguna untuk membantu Sun Life Financial Indonesia untuk mempermudah rekonsiliasi dan pencatatan dari semua penerimaan pembayaran premi. "Dan pada waktunya juga untuk menyelesaikan jika terdapat hal-hal yang sifatnya klaim atau tagihan, sehingga status dari nasabah pemegang polis atau rekening Sun Life sudah tercatat dan terkoordinir," jelas Iwan.
Ia menyatakan, pada intinya, perseroan memberikan layanan berupa cash management, pengelolaan dana penerimaan, yang tidak hanya melalui virtual account tapi juga jasa autodebit. Dengan demikian, nasabah yang mempunyai rekening BNI bisa bekerjasama dengan Sun Life dapat didebit rekeningnya secara otomatis supaya premi-premi dapat dibayarkan tepat waktu.
Dengan kerja sama ini, kata Iwan, tentu dapat meningkatkan fee based income BNI. Namun Iwan menekankan, virtual account bukan penggerak utama untuk perolehan fee based income perseroan. Meski begitu, kata Iwan, kedepannya virtual account dapat menjadi ceruk andalakan bagi perseroan untuk fee based income.
Sebab, meningkatnya penggunaan virtual account maka dengan sendirinya dapat mendongkrak kenaikan fee based income. Selain itu, kata Iwan, diharapkan pengguna virtual account dapat menggunakan jasa layanan lainnya yang disedikan oleh BNI sehingga mampu mendongkrak fee base income sektor lainnya.
"Kemampuan kami juga membuktikan bahwa kami memiliki keunggulan dibanding kompetitor. Ini penting untuk menunjukkan bahwa BNI siap sebagai bank nasional, bank BUMN yang mampu memanfaatkan cabang dan SDM (sumber daya manusia) untuk meningkatkan layanan secara elektronik, karena BI ingin mendorong cash less transaction. Kami juga sudah siap dan cukup lama menjalankan layanan-layanan elektronik, sehingga keperluan cash akan ditekan, efektivitas makin efisien dan mengurangi kebocoran dalam penggunaan dana. Jadi ini saling menguntungkan bagi BNI dan perusahaan, dan juga stakeholders," ungkap Iwan.
Meski sumbangan virtual account relatif kecil untuk saat ini, namun hitung-hitungan fee based income yang didapat BNI adalah semakin banyak pengguna virtual account yang sebanyak nasabah yang Sun Life catatkan, akan merupakan perkalian dari fee yang diperoleh BNI. Tapi lebih dari itu, kata Iwan, adalah penggunaan jasa pengelolaan dana, sehingga rekening nasabah akan lebih aktif.
"Dan mudah-mudahan ini bermuara pada dibukanya kesempatan untuk menggunakan layanan BNI yang lain. Sistem kami juga secara online real time menggunakan basis komputer internet banking disebut BNI direct, yang merupakan platform yang memudahkan sistem pengelola pembayaran dan penerimaan transaksi lain. Khusus pembayaran nasabah Sun Life Finansial Indonesia, juga bisa melakukan pembayaran untuk pajak PPn dan PPh, bisa juga untuk penyelesaian seperti payroll dan utility payment," katanya.
Dengan kerja sama antara BNI dengan Sun Life Financial Indonesia ini, diharapkan tahun depan virtual account perseroan dapat tumbuh sebesar 20%-30%. Sampai saat ini, kata Iwan, pengguna virtual account BNI berjumlah ribuan. Sebab, virtual account tidak membutuhkan rekening biasa.
Iwan mecontohkan, virtual account salah satunya dapat digunakan untuk pembayar asuransi, tapi juga dapat digunakan untuk pembayaran tv kabel, pembayaran pendidikan dan juga tiket penerbangan. "Jadi, dimana mereka identifikasi nasabah, disitulah virtual account akan dimanfaatkan," jelas Iwan.
Sampai saat ini, pengguna virtual account BNI lebih kurang 10 perusahaan asuransi. Antara lain, AJB, Jiwasraya, AIA, Sun Life. Sampai akhir tahun, kata Iwan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan setidaknya dua perusahaan asuransi lainnya.
"Kami sedang garap kerja sama dengan perusahaan asuransi lainnya karena banyak perusahaan asuransi yang besar-besar. Ini yang menjadi sasaran kami. Tapi kami tidak buru-buru karena ingin layanan yang kami sediakan dimanfaatkan secara maksimal dan akan menjadi satu brand. Sehingga ketika bekerjasama BNI, kami pastikan layanan yang ada lebih unggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News