kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI dan Bank Mandiri torehkan pertumbuhan bisnis pengelolaan kas


Kamis, 21 November 2019 / 22:42 WIB
BNI dan Bank Mandiri torehkan pertumbuhan bisnis pengelolaan kas
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Lembaga Penjamin Simpanan menyatakan jumlah rekening tabungan pada periode Februari 2019 bertambah sekitar 1 juta rekening dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya (mont to mont) tapi nilai si


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus mendorong bisnis pengelolaan kas atau cash management guna menghasilkan pendapatan berbasis non bunga atau fee based income (FBI). Potensi pengelolaan kas dinilai masih besar sehingga transaksi bisnis ini masih berhasil tumbuh.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya mencatatkan transaksi cash management 150 juta hingga Oktober 2019, tumbuh 49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Adapun volume transaksinya mencapai Rp 2.487 triliun atau meningkat 12% YoY.

Baca Juga: Bank jumbo siap eksekusi kenaikan plafon KUR

Agung Kurniawan Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI mengatakan, bisnis pengelolaan kas ini menjadi salah satu penopang FBI perseroan dan pendapatan dari bisnis ini tumbuh cukup besar.

"Sampai Oktober FBI cash management tumbuh 28% YoY," katanya pada Kontan.co,id, Kamis (21/11).

Hanya saja, Agung tidak bersedia menyebutkan total nilai fee based income yang dihasilkan dari bisnis ini.

Baca Juga: Bankir akui gap antara laju kredit dan DPK mulai menyempit

Menurut Agung, potensi bisnis cash management sangat besar sebagai sarana memperoleh sumber dana murah giro di samping mendapatkan FBI karena tren bisnis nasabah saat ini melakukan otomasi proses dengan IT.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis ini, strategi BNI adalah fokus pada ekosistem industri terpilih dengan pendekatan supply chain agar efektif dalam mengoptimalkan peluang bisnis. Per September 2019, total nasabah cash management BNI telah mencapai 58.163.

Baru-baru ini, BNI bekerjasama dengan Pelindo III untuk melakukan terobosan khususnya di bidang pengelolaan keuangan secara transparan dan real time untuk berpacu dengan kebutuhan perekonomian nasional, salah satunya lewat program BNI National Pooling.

Baca Juga: Tarik uang di ATM tapi saldo di rekening tak terpotong, ini penjelasan pakar

Notional Pooling adalah layanan cash management yang menawarkan mekanisme konsolidasi posisi saldo rekening peserta Notional Pooling.

Layanan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pengelolaan dana peserta yang tergabung dalam Grup Pelindo III yang akan diakumulasikan secara agregat tanpa melakukan transfer dana antar rekening.

Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri Tbk jugaa terus mendorong bisnis pengelolaan kas. Baru-baru ini, bank BUMN ini meluncurkan layanan baru bagi segmen wholesale yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan optimalisasi likuiditas dengan nama Mandiri Smart Account.

Menggunakan konsep virtual account, layanan Mandiri Smart Account ini memberikan solusi pengelolaan dana, kemudahan identifikasi dan rekonsiliasi transaksi perusahaan.

Baca Juga: Ekspektasi inflasi terkendali, ekonom ini proyeksikan BI akan menahan bunga acuannya

Senior Vice President Transaction Banking Wholesale Sales Bank Mandiri Tri Nugroho mengatakan, inovasi layanan transaksional ini melengkapi beragam layanan cash management Bank Mandiri bagi perusahaan, seperti Mandiri Cash Management, Mandiri Virtual Account, dan Mandiri Corporate Payable.

“Salah satu strategi kami dalam mengembangkan bisnis adalah pendekatan customer-focus yaitu desain layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, termasuk korporasi yang memiliki struktur organisasi besar dan kompleks. Oleh karena itu, kami memperkenalkan konsep virtual account sebagai media baru bagi perusahaan untuk mengatur alokasi dana operasional," ujarnya Tri.

Pada layanan Mandiri Smart Account ini, dia menjelaskan, perusahaan dapat menerbitkan sejumlah virtual account di bawah satu atau beberapa giro induk, sebagai media transaksi perusahaan. Adapun, pencatatan transaksi dilakukan baik pada virtual account dan rekening giro induk.

Baca Juga: Bank menengah masih andalkan dana mahal untuk memupuk DPK

“Metode ini memudahkan perusahaan memantau seluruh transaksi virtual account hanya melalui rekening induk sehingga dapat membantu mengetahui posisi likuiditas dengan lebih cepat. Di sisi lain, para pemegang virtual account tetap dapat memantau transaksi masing-masing. Dengan demikian, seluruh kegiatan operasional bisa berjalan sesuai perencanaan tanpa terganggu proses pencairan anggaran, kata Tri.

Mengingat layanan ini memang dikhususkan untuk nasabah korporasi yang besar dan kegiatan operasional yang kompleks, maka layanan Mandiri Smart Account ini hanya ditawarkan kepada perusahaan atau institusi yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Mandiri.

Tri bilang, layanan Cash Management Bank Mandiri menjadi produk tansaksional yang memberikan kontribusi signifikan kepada perseroan saat ini. Per Oktober 2019, layanan ini telah digunakan 33.056 korporasi dengan kontribusi fee based income Rp 99.01 miliar , tumbuh 31,7%% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×