Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyatakan mendapatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 17 triliun pada 2019, atau naik 25,9% dari alokasi 2018 yang sebesar Rp 13,5 triliun.
"Potensi kredit mikro terutama KUR masih cukup besar karena masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan jenis pembiayaan ini," kata Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI kepada kontan.co.id, Senin (20/8).
Menurut Catur, adanya subsidi memberikan kesempatan untuk berkembang dan berkompetisi dengan biaya pinjaman yg lebih murah.
Sebagai informasi, realisasi KUR terakhir pada 2018 sekitar 70% dari total target.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, pemerintah menargetkan subsidi KUR sebesar Rp 12,2 triliun dan dana bergulir bagi usaha ultra mikro senilai Rp 3 triliun.
Dalam nota keuangan RAPBN 2019 tercatat target penyaluran KUR 2019 sebesar Rp 120 triliun dengan suku bunga 7%. KUR ini diperuntukkan pembiayaan sektor produktif bagi UKM dan TKI.
Sementara itu, hingga 15 Agustus 2018 realisasi penyaluran KUR BNI mencapai Rp 10,65 triliun.
Bambang Setyatmojo, General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI bilang realisasi KUR 2018 ini sebesar 79% dari alokasi 2018 sebesar Rp 13,5 triliun.
"Kolektibilitas KUR 2018 mencapai 99,99%," kata Bambang kepada kontan.co.id, Senin (20/8).
Tahun ini, BNI telah mendapatkan persetujuan tambahan untuk alokasi KUR kecil sebesar Rp 3 triliun.
Saat ini BNI sedang fokus mengatur strategi dan rencana kerja agar seluruh plafon KUR bisa tereksekusi dengan baik dan tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News