Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BNI bersinergi dengan PT Garam melakukan penandatanganan kerjasama (PKS) untuk penyediaan permodalan, hingga capacity buiding pengelolaan garam oleh rakyat.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menyampaikan capacity building tersebut diiikuti oleh 100 petani dan calon petani garam.
Selain itu, Catur bilang sinergi BNI dan PT Garam ini petani akan mendapatkan berbagai manfaat. Pertama, mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen garam. Kedua, kualitas dan produktivitas sesuai dengan standar garam konsumsi dan industri nasional. Ketiga, harga jual garam lebih pasti dan lebih tinggi dari harga pasar.
“Dengan demikian pada akhirnya pendapatan dan kesejahteraan petani garam akan meningkat. Sinergi ini menjadi awal yang positif dan motivasi kami untuk terus berupaya dalam peningkatan kesejahteraan petani dan pengembangan dalam sektor produksi garam rakyat,” ujar Catur dalam keterangan tertulis Selasa (14/8).
Sampai Juli 2018, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 10,07 triliun atau 75% dari alokasi plafon KUR 2018 yang diberikan kepada BNI sebesar Rp 13,5 triliun.
Khusus pembiayaan kepada sektor garam, BNI telah menyalurkan kredit segmen kecil produktif sebesar Rp 7,4 miliar pada klaster garam binaan di Sumenep-Jawa Timur, Indramayu-Jawa Barat, dan Bipolo-NTT.
“Melalui program perluasan KUR kepada sektor garam dan dengan strategi sinergi BUMN PT Garam, maka BNI yakin akan terus dapat meningkatkan pembiayaan ke sektor produksi, khususnya dengan penyaluran KUR sektor produksi di klaster-klaster produksi garam,” ujar Catur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News