Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance atau BNI Finance mencatatkan nilai pembiayaan investasi hingga Oktober 2023 sebesar Rp 420 miliar.
Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan, pembiayaan investasi itu naik 18% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Penyebabnya, BNI Finance mulai merambah debitur non captive Bank BNI," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/11).
Albertus menerangkan pembiayaan investasi hingga Oktober 2023 mengambil porsi sebesar 18% dari total pembiayaan perusahaan. Dia menyampaikan rata-rata pembiayaan investasi perusahaan untuk kendaraan operasional, komersial, dan alat berat yang digunakan sebagai penunjang bisnis debitur.
Baca Juga: Adira Finance Beberkan Capaian Bisnis, Pembiayaan Baru Tembus Rp 30,4 Triliun
Mengenai prospek ke depan, Albertus mengatakan biasanya pembiayaan investasi agak menurun pada Desember, tetapi meningkat saat November. Hal itu disebabkan kebiasaan debitur tidak mengambil unit menjelang akhir tahun, tetapi menunda hingga awal tahun.
"Bukan karena menunda kebutuhan, melainkan karena akhir tahun saja," katanya.
Albertus memprediksi pada tahun depan prospek pembiayaan investasi tetap stabil seperti 2023, meski ada agenda pemilu 2024.
Namun, kata dia, adanya pemilu 2024 juga perlu diwaspadai dengan mitigasi-mitigasi yang tepat sehingga investasi tetap aman.
"Kami berharap pemilu kali ini berjalan dengan tertib dan aman sehingga tidak menggangu iklim investasi di dalam negeri," ujarnya.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 458,70 triliun per September 2023. Adapun pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, yakni 15,42% Year on Year (YoY) per September 2023.
Pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut didukung oleh pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 26,46% YoY dan 13,66% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News