kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

BNI Life Catatkan Hasil Investasi Rp 1,1 Triliun Hingga September 2023


Minggu, 05 November 2023 / 11:43 WIB
BNI Life Catatkan Hasil Investasi Rp 1,1 Triliun Hingga September 2023
ILUSTRASI. Aktivitas telemarketer di kantor telesales BNI Life Jakarta, Rabu (14/4).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance atau BNI Life membukukan kinerja positif hasil investasi hingga September 2023. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyebut hasil investasi BNI Life sampai September 2023 sebesar Rp 1,1 triliun. 

"Pencapaian tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 24% Year on Year (YoY)," ucapnya kepada Kontan.co.id,Sabtu (4/11).

Eben menerangkan mayoritas instrumen investasi BNI Life adalah obligasi sehingga income paling besar dari kupon obligasi.

Mengenai tren investasi saat ini dan hingga akhir tahun, Eben melihat adanya peluang penurunan yield obligasi sampai Desember 2023, dengan target 10 yield goverment bond di kisaran 6,55. Adapun untuk JCI masih ada potensi rebound ke 7.000.

Baca Juga: BNI Life Menyambut Positif Rencana Tiering Permodalan Perusahaan Asuransi

Menurut Eben, ada sejumlah hal yang mesti diwaspadai ke depannya dan berpotensi memengaruhi hasil investasi. Dia bilang kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang di luar prediksi pada Oktober 2023 membuat pelaku investasi cukup terkejut. Sebab, cukup memberikan dampak terhadap kenaikan yield obligasi.

"Ditambah dengan era suku bunga tinggi di Amerika Serikat yang belum berakhir serta belum adanya kepastian kenaikan lanjutan yang akan dilakukan oleh The Fed di sisa akhir tahun ini," ujarnya.

Eben berpendapat hal tersebut yang membuat kondisi pasar pada Oktober 2023 makin volatile. Selain itu, kata dia, ditambah kondisi pelemahan Rupiah juga terus berlanjut sejak awal kuartal III-2023. Dengan demikian, hal-hal seperti itu yang membuat perusahaan harus aktif melakukan rebalancing pada portofolio investasi.

Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa per Agustus mencapai Rp 23,66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×