Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Sebagai bagian dari isu resiprokal yang sedang diusung Bank Indonesia (BI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) ingin meningkatkan lisensi cabangnya di Singapura "Kami ingin dapat lisensi yang lebih luas agar bisa membuka cabang penuh lagi," ungkap Wakil Direktur BNI Felia Salim, di Jakarta Convention Center, Rabu, (22/5).
Namun ia belum bisa menyebut berapa kantor yang nantinya bisa saja dibuka BNI. Pasalnya, saat ini BNI baru memiliki satu kantor cabang penuh dan kantor kas kecil di Singapura. Satu kantor cabang penuh BNI yang saat ini sudah dimiliki pun merupakan kantor yang sudah ada sejak 1955.
Felia bilang, pihaknya masih akan melihat kebutuhan untuk pembukaan cabang tersebut. Misalnya, seperti apa jangkauan bisnis BNI di Singapura untuk memfasilitasi nasabah. "Yang penting akses itu," sebutnya.
Dengan cabang penuh lagi, ia menyatakan BNI sudah pasti akan membidik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara berlambang singa tersebut. Selain itu, Felia mengaku akan memfasilitasi lebih baik, tidak hanya kebutuhan remittance TKI di sana.
Kemudian, ia melihat adanya sisi konsumer, ritel, dan business banking di Singapura yang lebih tinggi dibanding masyarakat Indonesia. "Kita juga ingin fasilitasi itu," tuturnya.
Perihal permintaan modal untuk pembukaan cabang yang konon dilonggarkan oleh Monetary Authority of Singapore (MAS), Felia mengaku tak bisa memberi penjelasan mengenai hal tersebut. "Saya tidak bisa bicara detailnya. Tapi ini dalam bahasan detail," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News